CILEGON – Puluhan Ulama dan Tokoh Masyarakat di Kota Cilegon berkumpul untuk berdiskusi bersama dengan tema, ‘Menatap Masa Depan Kota Cilegon’. Dalam silaturahmi yang diinisiasi oleh Forum Masyarakat Cilegon Bangkit (FMCB) ini, digelar di Parkit Room SKI, Selasa (25/6/2019) malam.
Tampak hadir Pengasuh Ponpes Al-Furqon Citangkil KH Luqman Harun, Sekjen PB Al-Khairiyah Haji Nawawi Sahim, serta Ustadz Haji Nasir yang menjadi pembicara atau nara sumber dalam forum yang dihadiri oleh para ustadz seperti Ustadz Sunardi, Ustadz Yoyo dan sebagainya.
Banyak kajian dan evaluasi dari realitas di Kota Cilegon di berbagai sektor yang diulas mendalam, diantaranya soal moral masyarakat, keagamaan, sosial, lingkungan hidup, potensi daerah dan bagaimana perjalanan Kota Cilegon dalam kepemimpinan yang akan datang.
“Kita lihat kondisi Cilegon saat ini, degradasi moral, industri semakin menjamur menerabas dan merusak lingkungan, dan aspek persoalan lainnya, terutama kinerja pemerintahan yang perlu kita evaluasi. Bersama tokoh ulama dan tokoh masyarakat ini kita ingin menatap masa depan Cilegon lebih baik dan bangkit,” kata Sekretaris FMCB, Ali Fahmi, kepada awak media.
Gerakan FMCB ini diklaim mendapatkan dukungan kuat dari berbagai lapisan masyarakat.
“Ini sebenarnya masih banyak tokoh lainnya yang berhalangan hadir namun mendukung gerakan FMCB,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua FMCB Mustairidi, bercerita historis terbentuknya forum tersebut sejak sekitar sepuluh tahun silam. Dimana saat itu mampu memunculkan figur Calon Walikota dan Wakil Walikota di Pilkada Cilegon 2010 dari jalur independen. Dan lima tahun kemudian, tidak mengusung dan mendukung calon manapun di Pilkada 2015, karena dirasa tidak ada figur yang cocok.
“Tokoh ulama dan tokoh masyarakat yang tergabung ini dari 8 kecamatan di Cilegon yang kita undang, diharapkan mampu menyumbangkan saran dan gagasan untuk Cilegon kedepan menjadi lebih baik. Sudah 10 tahun pengalaman kami sejak terbentuknya forum ini,” katanya.
Pria yang biasa dipanggil Pak Mus ini juga menjelaskan secara spesifik bagaimana forum ini kedepan bisa menjaring figur pemimpin Kota Cilegon yang diretui oleh kalangan ulama layaknya ijtima ulama.
“Dengan silaturahmi dan hasil rembug para tokoh agama dan masyarakat yang pada tahun ini ada Pilkada 2020, untuk bagaimana menyamakan presepsi, untuk menseleksi, menciptakan dan memunculkan figur pemimpin Cilegon yang layak dan pantas untuk kita usung,” tegasnya.
Meski dalam diskusi tersebut belum muncul atau menyebutkan nama-nama figur calon yang belakangan beredar di media massa akan maju di Pilkada 2020, namun peserta forum sepakat akan terbuka dalam menjaring figur-figur bakal calon yang tepat dengan kriteria-kriteria yang disepakati. Baik dari jalur independen maupun dari Parpol. (*/Ilung)