Loading...

Ini Pesan Kementerian Perdagangan Kepada Wisudawan STIM Prima Graha

IP UBP Suralaya HUT Cilegon

CILEGON – Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan dan diwisuda diharapkan agar mempersiapkan diri dan dapat bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Hal ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama ‘Free Trade Area (FTA) Center’ Kementerian Perdagangan RI, Tri Marjoko, dalam orasi ilmiahnya di hadapan 198 wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Prima Graha di Hotel The Royale Krakatau Cilegon, Minggu (10/12/2017).

Tri Marjoko juga menyampaikan bahwa ada lima faktor utama yang menyebabkan banyaknya para sarjana menganggur, yakni pertama kondisi perekonomian negara yang beberapa tahun terakhir sedang lesu. Kedua adalah overqualified skills. Misalnya, industri atau perusahaan saat ini lebih membutuhkan lulusan SMK dari pada S1. Ini mengakibatkan lebih banyak pelamar lulusan SMK yang diterima dari pada lulusan S1.

“Yang harus dihindari kampus juga, jangan sampai menghasilkan lulusan yang bodoh atau tidak memiliki skill. Ini masalah besar,” katanya.

Selanjutnya ketiga, terlalu banyak sarjana sosial. Dijelaskan Tri Marjoko, ke depan akan ada beberapa profesi yang dihapuskan. Seperti akuntan yang digantikan mesin, dan sebagainya.

“Faktor terakhir itu, sarjana-sarjana harusnya jadi sarjana plus-plus. Ya, dia cumlaude, toefle 600, hafal Al-Qur’an juga, yang kayak gini kan nggak mungkin dibiarkan nganggur. Jangan cuma ngandalin ijazah aja, harus ada plusnya,” imbuh Tri.

Dia juga menyarankan agar Perguruan Tinggi menyiapkan sertifikasi profesi untuk para lulusannya. Hal ini akan menunjang para sarjana untuk mendapatkan pekerjaan.

“Intinya, tingkatkan daya saing dan tingkatkan keterampilan anda. Tambah juga hal lainnya, tidak sekedar mendapat ijazah, namun juga sertifikat. Kampus perlu melengkapi wisudawan dengan sertifikasi profesi,” jelas Tri. (*/Adv)

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien