Interpelasi DPRD Terhadap Helldy-Sanuji Dinilai Bukan untuk Kepentingan Masyarakat
CILEGON – Menguatnya wacana interpelasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon terhadap Pemerintahan Helldy-Sanuji, banyak dinilai tidak tepat oleh sejumlah kalangan.
Selain partai-partai seperti PAN, PPP dan lainnya menyatakan tidak ambil bagian dari interpelasi tersebut, sejumlah elemen masyarakat juga menilai bahwa interpelasi DPRD hanya untuk menjatuhkan lawan politik saja.
Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Cilegon, Eka Wandoro Dahlan, salah satu yang menduga bahwa wacana interpelasi didasarkan atas kepentingan politik kelompok yang ingin kembali berkuasa.
“Rencana interpelasi dasarnya apa, objek interpelasinya harus jelas dulu, apakah KCS apakah Silpa atau apa? Sampai sekarang kan kita gak tahu, sehingga masyarakat beranggapan ini hanya kepentingan politik saja, bukan kepentingan masyarakat,” ujar Eka kepada wartawan, Jum’at (14/1/2021)
Eka menyebut interpelasi DPRD belum pernah terjadi di Kota Cilegon. Terlebih masa kepemimpinan Helldy-Sanuji belum genap 1 tahun menjabat.
“Ini kan jadi pertanyaan, kenapa harus sekarang, apakah dalam rangka 1 tahun Helldy-Sanuji mau dipolitisir atau gimana? Dan interplasi ini belum pernah terjadi dalam sejarah Kota Cilegon,” jelas Eka.
Menurutnya, interpelasi DPRD bisa dilakukan jika memang ada kerugian bagi masyarakat yang berdampak luas, sementara kinerja Helldy-Sanuji hingga saat ini sudah banyak dirasakan berhasil oleh masyarakat.
“Kalau masalah KCS kan belum selesai, janji Helldy-Sanuji kan bukan 1 tahun, sudah banyak yang direalisasikan sampai saat ini. Terus kalau masalah Silpa, interplasi itu terkait kebijakan, Silpa ini terkait anggaran tahun 2021, dan itu bukan kebijakan Pak Helldy anggarannya, Pak Helldy cuma menjalankan doang, kecuali tahun 2022 ini,” tegas Eka lagi.
Eka malah menyinggung kinerja sejumlah anggota dewan yang dianggap belum terlihat maksimal dalam melayani kepentingan masyarakat.
“Jangan sampai anggota dewan ini hanya bekerja untuk kepentingan partainya, berapa kali jadi anggota dewan jalan masih rusak di depan matanya, gak sesuai dengan janjinya saat mencalonkan sebagai anggota dewan, yang kaya gitu saya sarankan jangan dipilih lagi lah oleh masyarakat, serta yang harus diingat mereka pun diawasi oleh masyarakat langsung,” tandasnya. (*/Red)