Kasus Jambret HP dan Perampokan Perhiasan Bikin Resah Warga Cilegon

CILEGON – Selain kasus penjambretan Handphone (HP) yang marak terjadi di Kota Cilegon beberapa waktu belakangan ini, kasus perampokan juga belum lama ini menimpa Muhibah (50), warga Link. Gunung Watu Kelurahan Kota Sari, Kecamatan Grogol, di kawasan Lampu Merah Damkar saat korban menunggu angkot.

Dengan modus merayu memberikan tumpangan gratis, pelaku berlaga sok akrab agar korban mau menumpang di mobilnya. Dan ketika korban berada di dalam mobil itulah, pelaku yang diduga tidak sendirian dalam melakukan aksinya tersebut melucuti harta dan perhiasan korban berupa emas seberat 130 gram.

“Kejadiannya seminggu yang lalu di Damkar,  perhiasan gelang emas seberat 130 gram dirampas paksa di dalam mobil, mata dan mulut saya ditutup kain, sebelumnya mata dioles balsem. Awalnya sih orang itu ramah kaya sok akrab nawarin tumpangan gratis,” terang Muhibah, kepada faktabanten.co.id Minggu (18/2/2018).

Lebih lanjut, korban menceritakan dirinya diturunkan secara paksa di kawasan Toyomerto Kramatwatu Kabupaten Serang. Dan malamnya korban beserta keluarga langsung melaporkan peristiwa perampokan yang menimpanya kepada pihak kepolisian.

“Setelah emas diambil saya dipaksa turun di Toyomerto, cuma saya nggak sempat lihat platnya, mobil jenis apa juga nggak tahu namanya sudah tua. Saya sama keluarga sudah laporkan ke Polres  Cilegon,” ungkap korban yang tampak masih mengalami shock berat.

Menanggapi kejadian ini, Aktivis Sosial Luthfi Abdullah, menyesalkan seringnya tindak kejahatan yang membuat rasa tidak aman terhadap masyarakat Cilegon tersebut.

“Seharusnya dengan beberapa kejadian yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan, pihak kepolisian sudah seharusnya meningkatkan pelayanan pengamanan dan melakukan himbauan kepada masyarakat Cilegon atas fenomena yg  belakangan marak terjadi. Penjambretan HP pada anak-anak yang informasinya sudah terjadi di beberapa titik. Ini tentunya meresahkan,” ungkapnya.

Selain itu, Lutfi juga menyayangkan karena hingga saat belum ada media pemberitaan dari pihak kepolisian secara resmi tentang kasus-kasus terkait peristiwa kejahatan yang terjadi di Kota Cilegon.

“Selama ini pemberitaan dari banyak peristiwa disayangkan bukan dari pihak kepolisian yang memberitakan, melainkan hanya dari media sosial atau media pemberitaan lokal saja,” tandasnya. (*/Ilung)

Honda