Khawatir Tertular Covid-19, Warga dan Polisi Bubarkan Kerumunan Pemudik di Sekitar Merak

BPRS CM tabungan

CILEGON— Meski pemerintah pusat sudah mengumumkan aturan larangan mudik pada lebaran tahun ini, masih banyak pemudik atau orang pulang kampung yang nekad mau menyebrang ke Pulau Sumatera melalui pelabuhan ASDP Merak.

Dan oleh petugas kepolisian disuruh putar balik ke tempat asalnya masing-masing. Namun beberapa hari terakhir ini, diketahui para calon penumpang angkutan penyebrangan fery tersebut tetap membandel dengan tidak kembali ke tempat asalnya, malah berkumpul di Kota Cilegon, tepatnya di kawasan Kecamatan Pulomerak dan Grogol.

Setelah sebelumnya Rabu (29/4/2020) warga Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol khawatir dengan keberadaan mereka di wilayahnya bisa membawa Covid-19.

Hal itu juga dikhawatirkan oleh warga Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol yang melakukan penjagaan dan melakukan sweeping di area-area yang berpotensi bisa disinggahi kendaraan calon pemudik tersebut. Bahkan warga melakukan penjagaan di perempatan jalan lingkungan.

“Warga siaga Covid-19, mengantisipasi para pemudik yang istirahat di pemukiman wilayah kelurahan kami. Kami khawatir mereka masuk kampung, makanya kita berjaga dan jadikan gardu buat posko penjagaan,” kata Ketua RW 06 Rawa Arum, Ahmad Juhadi kepada Fakta Banten, Kamis (30/4/2020) dinihari.

Lebih lanjut, Juhadi juga menjelaskan titik-titik di wilayahnya yang kerap disinggahi kendaraan calon pemudik. Baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Loading...

“Yang banyak itu di wilayah RT 1 Tegal Wangi karena ada Pom Bensin, banyak yang berhenti di situ. Banyak juga yang berhenti di toko dan warung, kita usir saja karena ada instruksi juga dari Babinsa. Sampai polisi juga ikut turun menyisir dan menyuruh para pemudik yang berhenti ini kembali ke tempatnya,” jelasnya.

“Sebenarnya sih kasihan, tapi rasa khawatir warga kami tertular corona lebih besar. Apalagi kebanyakan calon pemudik dari zona merah,” imbuh Juhadi.

Rasa kekhawatiran juga diungkapkan oleh Badia Sinaga warga Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak yang lokasinya tidak jauh dari pelabuhan ASDP. Bahkan sejak dua hari terakhir ini ia tidak keluar rumahnya karena khawatir berinteraksi dengan calon pemudik.

Dalam pesan singkat yang diposting dalam status Facebooknya, Rabu (29/4/2020) malam, ia meminta pihak kepolisian bertindak tegas para calon pemudik yang membandel dan beristirahat di wilayahnya.

“Kepada YTH Baoak Kepolisian Polda Banten.
Saya warga Merak meminta aparat tindak tegas kendaraan pribadi yang lalu lalang wilayah Merak sekitarnya yang diduga hendak menyebrang ke Pulau Sumatera. Wajar saya protes, karena mereka datang dari daerah PSBB, sekali lagi saya minta aparat tindak tegas,” tulisnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kamis (30/4/2020) dinihari, sekitar pukul 02.30 WIB. Kendaraan pribadi para calon pemudik yang semula banyak menumpuk di dua wilayah kecamatan tersebut, kini sudah tampak lengang setelah adanya kekhawatiran warga dan penyisiran oleh pihak kepolisian.

Namun, untuk antisipasi pencegahan ke depan, perlu kiranya masyarakat Cilegon dan petugas kepolisian untuk tetap melakukan pengawasan. (*/Ilung)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien