Krakatau Posco dan Kemenperin Buka Kelas Teknologi Industri Baja Pertama di Indonesia di SMK-SMTI Yogyakarta
CILEGON – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerjasama dengan PT Krakatau Posco melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mencetak SDM industri yang kompeten, khusus di sektor industri baja.
Salah satu bentuk kerjasama, yakni dengan dibukanya kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia.
Namun ternyata kelas teknologi industri baja ini bukan berada di Kota Cilegon sebagai kawasan industri baja sejak lama, melainkan Krakatau Posco menggandeng SMK-SMTI Yogyakarta.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin, Wulan Aprilianti Permatasari mengatakan, prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar juga.
“Maka PT Krakatau Posco menggandeng SMK Kemenperin, yaitu SMK-SMTI Yogyakarta dalam upaya mencetak SDM industri baja yang unggul melalui pembentukan Kelas Teknologi Industri Baja. Kelas ini merupakan kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia,” ujar Wulan Aprilianti dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).
Menurut Wulan, kolaborasi PT Krakatau Posco dengan SMK-SMTI Yogyakarta merupakan bagian dari pelaksanaan kerjasama yang ditandatangani kedua pihak pada 9 November 2023.
Untuk angkatan pertama, peserta kelas tersebut sebanyak 20 siswa yang telah lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), serta dengan keterlibatan langsung dari PT Krakatau Posco dalam proses seleksinya.
Menurut Wulan, keunggulan Kelas Teknologi Industri Baja ini adalah jaminan magang dan kesempatan bekerja di PT Krakatau Posco.
Kurikulum dan tim pengajar juga bekerjasama langsung dengan perusahaan tersebut. Selain terdapat mata pelajaran yang dibutuhkan untuk industri baja, siswa juga akan mempelajari bahasa Korea untuk persiapan magang.
Diketahui, Kemenperin menaungi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi, terdiri dari SMK, politeknik, dan akademi komunitas, serta Balai Diklat Industri (BDI).
SMK-SMTI Yogyakarta ini juga diketahui merupakan sekolah vokasi industri milik Kemenperin yang selama ini memfokuskan pembelajaran untuk menghasilkan tenaga kerja yang andal dalam bidang teknologi industri.
Sekolah ini memiliki tiga kompetensi keahlian, yaitu Kimia Analisis, Kimia Industri, dan Teknik Mekatronika.
“Ditempa menjadi SDM kompeten selama menempuh pendidikan, lulusan SMK-SMTI Yogyakarta diminati dan diserap oleh dunia industri. Dari 272 lulusan tahun 2023, sebanyak 217 orang di antaranya sudah bekerja, sementara 55 orang memilih untuk melanjutkan studi,” papar Wulan.
“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan Krakatau Posco dan dapat memenuhi harapan dari perusahaan,” pungkas Wulan.
Kemenperin mencatat Industri logam dasar menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2024, dengan mencapai 16,57 persen.
Sektor baja menjadi bagian dari kontributor terbesar ketiga terhadap industri pengolahan, dengan kelompok industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik.
Selain itu, pada kuartal I-2024, ekspor produk baja meningkat 38,3 persen dari 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton (y-o-y). (*/Ika)