Kronologis Meninggalnya Imam Penderita Gizi Buruk di Cilegon, Sempat Mau Dirujuk Tapi Ditolak Keluarga

BPRS CM tabungan

 

CILEGON – Lurah Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon buka suara terkait meninggalnya Imam Subarkah, pasien penderita gizi buruk yang diketahui suka menghirup bau bensin asal Kota Cilegon. Anak berusia 13 tahun itu sebelumnya dinyatakan meninggal pada Kamis (20/7/2023) malam hari.

Lurah Pabean, Nurul Hadiyati mengatakan Imam meninggal karena sempat berada dalam kondisi kritis.

“Pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2023, ananda Imam Subarkah Bin Hamsari sejak siang hari sudah dalam kondisi kritis, dan pada malam hari sekitar pukul 19.50 WIB menghembuskan nafas terakhirnya,” kata Nurul pada Jumat (21/7/2023).

Menurut Nurul, Imam dikabarkan dari pihak dokter berada dalam kondisi kritis sejak Senin tanggal 17 Juli 2023. Pihak RSUD Cilegon pun mengatakan bahwa Imam harus dirujuk ke RSCM atau Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

“Udah hari ke-20 sejak Imam dirawat di RSUD, Senin kemarin sempat berbincang sama dokter jaga nya, Wadir Pelayanan rumah sakit, bahwa imam ini disarankan untuk dirujuk, karena kondisinya tidak membaik,” ucap Nurul.

Loading...

Walaupun Imam sedang berada dalam kondisi kritis dan harus dirujuk ke RSCM, Jakarta, pihak keluarga atau dalam hal ini sang ayah yang bernama Hamsari (40 tahun) menolak untuk merujuk Imam ke RSCM.

Hamsari menolak dengan alasan tidak sanggup bolak-balik ke Jakarta untuk menjaga Imam.

“Namun Bapaknya Imam ini, Hamsari, menolak untuk dirujuk, karena gak sanggup untuk bolak balik kesana. Tapi kami berusaha untuk memastikan lagi dengan mengumpulkan RT 08 RW 04, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, keluarga besar, dari pihak kelurahan, pada Senin malam, tetap menolak untuk dirujuk ke RSCM.

Bahkan, sebelum Imam meninggal dunia, pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2023, Hamsari sempat memaksa agar Imam dibawa pulang saja ke rumahnya.

“Mulai dari hari Rabu kemarin, Pak Hamsari ingin pulang paksa Imamnya, sampai hari Kamis juga tetap ingin pulang paksa, katanya dia sudah tidak sanggup. Lalu setelah itu saya minta arahan ke Pak Camat Purwakarta, ya katanya mau bagaimana lagi kalau memang keluarganya tidak sanggup,” imbuh Nurul selaku Lurah Pabean, menjelaskan kepada wartawan Fakta Banten.

Melihat kondisi Imam yang memprihatinkan, Nurul tidak menyerah untuk membujuk Hamsari ayah dari Imam agar Imam tidak dibawa pulang dan tetap dirawat di RSUD Cilegon walaupun menolak untuk rujuk ke RSCM Jakarta.

“Ketika melihat di sana, Imam kritis, kami membujuk kembali ke Bapaknya untuk jangan dibawa pulang, Alhamdulillah Bapaknya tetap mau Imam ada di rumah sakit RSUD. Dan pada malam harinya, Imam meninggal dunia,” pungkasnya. (*/Hery)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien