Kunjungi Bank Sampah di Kebonsari Cilegon, Mahasiswa Al-Khairiyah Siapkan Inovasi

BPRS CM tabungan

CILEGON – Jalankan program pengabdian masyarakat mahasiswa Al-Khairiyah mencoba berinovasi pengelolaan sampah, limbah rumah tangga. Dimana, persoalan persampahan sering jadi masalah di Kota-Kota besar, karena sering dianggap barang yang tak lagi memiliki manfaat.

Atas hal itu, usai Kelompok 3 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Khairiyah, mengunjungi Bank Sampah Mandiri yang bertempat di Linkungan Cimerak, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Ketua Kelompok 3 KKM STIT Al-Khairiyah Hidayatullah mengatakan, hal itu berawal saat mengunjungi dan belajar dari Bank Sampah Mandiri yang dikelola oleh Pak Safrudin, sehingga muncul berbagai ide kreatif untuk mengembangkan sesuai bidang keilmuan para mahasiswa.

“Di kegiatan ini kita kolaborasi. Kelompok STIT Al-khairiyah, akan membuat Alat Peraga Edukasi dari barang bekas. Sedangkan Kelompok STIE Al-Khairiyah lebih pada kegiatan pengembangan perekonomian seperti, inovasi pemasaran kompos, dan pertanian,” kata Dayat, Senin (24/08/2020).

Mahasiswa Al-Khairiyah Seusai Meninjau Bank Sampah di Kebonsari Cilegon /Dok

Lebih lanjut, Dayat mengungkapkan meski masa pengabdian masyarakat hanya satu bulan, kegiatan tersebut berpotensi menjadi program yang terus berjalan. Dimana, mahasiswa masih bisa terlibat langsung dalam pengelolaan sampah bersama pengelola Bank Sampah.

Loading...

“Kita banyak belajar juga dari sampah, jika dikelola dengan baik akan mendatangkan manfaat yang besar. Jika dibiarkan begitu saja akan mendatangkan dampak buruk,” ungkap Dayat.

Dayat pun menjelaskan, selain limbah rumah tangga, mahasiswa akan terlibat langsung dalam pembuatan, hingga penjualan limbah kompos, yang berasal dari sampah organik. Bahkan, pemanfaatan kompos sudah digunakan untuk pertanian cabai.

“Meski baru melibatkan warga sekitar,” jelasnya.

Begitu juga dengan pembuatan Alat Peraga Edukasi, Mahasiswa turut mengumpulkan sampah, memilah, produksi, hingga penggunaan untuk media belajar di sekolah nantinya.

Ditempat yang sama, Ketua Pengelola Bank Sampah Mandiri Kelurahan Kebonsari, Safrudin merasa senang ada mahasiswa yang peduli, dan mau belajar tentang pengelolaan sampah. Serta, mau terlibat langsung dalam pengelolaannya.

“Mahasiswa yang kreatif bisa mengembangkan produk baru dari hasil pengolahan sampah,” tutup Safrudin yang juga menjadi Ketua RT di Lingkungan Cimerak. (*/A.Laksono).

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien