Kurangnya Pengetahuan Orang Tua tentang Gizi, Jadi Salah Satu Penyebab Stunting di Kota Cilegon
CILEGON – Meskipun angka stunting di Kota Cilegon menunjukkan penurunan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma, mengungkapkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Salah satunya penyebab utama stunting di kota ini menjadi perhatian serius dalam upaya pencegahan dan penanganan.
“Angka stunting di Kota Cilegon memang turun dari 944 kasus pada 2022 menjadi 818 pada tahun ini,” ujar Lia dalam rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa (26/11/2024).
Namun lanjutnya, penyebab mendasar stunting masih memerlukan perhatian lebih karena memengaruhi keberhasilan penurunan lebih lanjut.
Lia menjelaskan, ada empat faktor utama yang menyebabkan masih tingginya angka stunting di Kota Cilegon.
“Pertama kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi, kedua pola asuh, ketiga faktor ekonomi dan keempat paparan asap rokok pada ibu hamil,” terangnya.
Dengan fokus pada penyebab mendasar stunting, Kota Cilegon berupaya mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas dari ancaman stunting di masa depan.
Meski menargetkan penurunan hingga nol kasus stunting dianggap berat, Lia optimistis angka stunting tidak akan bertambah lagi tahun depan.
“Kita berharap masyarakat semakin sadar pentingnya pola hidup sehat. Jika semua pihak bergerak bersama, kita bisa mencapai target yang diinginkan,” katanya. (*/Ika)