CILEGON – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kota Cilegon memberikan pelatihan kesenian Bandrong kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan pembinaan melestarikan budaya asli daerah Banten.
“Jangan sampai budaya asli Cilegon ini bubar, warga binaan walaupun di dalam (Lapas Kelas III Cilegon), ini bisa membudayakan badrong dan sekaligus memberikan pembinaan kepribadian warga binaan, dan masih banyak lagi pembinaan yang kita lakukan selain bandrong yang mengikuti bandrong sendiri cukup banyak sampai puluhan orang di Lapas Kelas III Cilegon,” kata Kasubsi Pembinaan Lapas Kelas III Cilegon, Edrawanto, Rabu (14/3/2018).
Ia juga mengungkapkan, kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan, setelah vakum pada 2017 kembali digiatkan. Kedepan kegiatan bandrong akan dilakukan setiap dua minggu sekali dalam rangka memberikan pembinaan kepada warga di Lapas Kelas III Cilegon.
“Sebetulnya kegiatan ini sudah dari dulu cuma sempat vakum beberapa bulan karena terkendala dana karena alatnya kita sewa dari luar, tapi alhamdulillah saat ini sudah mulai lagi rencananya akan kita lakukan setiap dua kali dalam satu minggu. Kalau pelatihanya dari sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Pelatih Bandrong Nasrudin salah satu warga binaan Lapas Kelas III Cilegon, mengatakan, dirinya melatih badrong untuk membagikan ilmu yang ia miliki dan juga sebagai bentuk kecintaanya kepada seni bandrong.
“Saya sebelum masuk ke sini kebetulan sudah sering berlatih kesenian bandrong dan disini melestarikan kebudayaan bandrong, juga kita ikut dengan kegiatan yang dilakukan Lapas Kelas III Cilegon,” katanya.
Ia menjadi pelatih bandrong di Lapas Kelas III Cilegon sudah hampir 1 tahun untuk membagi bakat yang dimilikinya.
“Saya melatih bandrong di sini (Lapas-res) sudah satu tahun, hal ini saya lakukan untuk merubah pandangan di luar (masyarakat-red) tentang lapas bahwa di sini sebetulnya kita dibina agar menjadi lebih baik saat keluar nantinya,” tuturnya. (*/Temon)