JAKARTA – Efisiensi internal yang dilakukan perusahaan milik negara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. selama kurun waktu 2016 lalu terkesan menganak tirikan pabrik baja hulu Meratus Jaya Iron Steel (MJIS) yang dibangun 2008 lalu.
Padahal investasi yang ditanamkan PT KS di perusahaan patungan dengan BUMN PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. tersebut sangat besar, setidaknya USD60 Juta digelontorkan kedua pihak dengan pembagian saham 65/35 dan KS sebagai mayoritas.
Namun strategi make or buy yang dicanangkan PT KS sebagai program efisiensi biaya produksi 2016, lebih memilih mencari sumber bahan baku murah ketimbang mengoperasikan industri baja hulu.
“Manajemen memutuskan untuk lebih mencari sumber bahan baku yang lebih kompetitif dibanding mengoprasikan pabrik hulu,” ujar direksi dalam rilis resmi KS dalam RUPS, Rabu kemarin (29/3/2017).
Sementara itu, mengenai kelanjutan bisnis MJIS, Direktur SDM dan Pengembangan Usaha PT KS, Imam Purwanto, saat ditanya masalah ini tidak bersedia menjelaskan rencana strategi PT KS kedepan.
“Jadi gini Meratus ini bagian program kita jadi bagaimana kita membuat restruc, kita akan restruc bisnisnya, tapi ada beberapa restruc bisnis MJIS yang tidak bisa kami sampaikan,” ujarnya kepada Fakta Banten, saat ditemui usai RUPS, Rabu (29/3/2017).
Imam mengakui jalannya usaha MJIS sekarang ini terlalu membebani operasional sehingga harus dihentikan sementara.
“Meratus ini jika berbicara plant harusnya bisa mendukung kita, kan kita di hulunya lagi kita hentikan, karena untuk industri hulu itukan banyak mengkonsumsi banyak gas alam, kita mainya di semi finishing,” imbuhnya. (*)