Lurah Citangkil: Tanda Tangan Berkas Persetujuan Gereja Banyak yang Palsu

Dprd ied

CILEGON – Terkait beredarnya proposal Persetujuan Warga untuk Pendirian Gereja Baptis Indonesia Cilegon, di Lingkungan Lembang, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, yang tersebar di media sosial baru-baru ini, ternyata juga telah diketahui oleh Kelurahan setempat.

Bahkan menurut Lurah Citangkil, Edy Purnama, setelah dilakukan pengecekan terhadap proposal tersebut, didapati bahwa ada sejumlah tanda tangan masyarakat yang dipalsukan.

Edy menjelaskan, pada 18 Juli 2018 Kelurahan Citangkil kedatangan Paul yaitu orang yang menyongsong pendirian Gereja Baptis Indonesia Cilegon.

“Kita kedatangan sodara Paul yang memberikan berkas yaitu tentang keanggotaan Jemaat Gereja Baptis Indonesia Cilegon yang berdomisili di Cilegon. Pada saat itu juga kami disodori tanda terima, saat kami baca isi surat tanda terimanya itu ternyata untuk mendirikan bangunan atau Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), seharusnya kan dari tingkat bawah dulu yaitu RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan,” ujarnya saat ditemui di Kantornya, Senin (27/8/2018).

Ia juga mengaku, surat persetujuan tersebut tidak ada tembusan untuk RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan.

“Persetujuan untuk RT, RW, Lurah, dan Camat itu dilewati atau bypass,” jelasnya.

dprd tangsel

Ia juga melakukan pemanggilan kepada salah satu warganya dimintai KTP oleh Paul.

“Ada salah satu warga yang kita panggil yang tidak ingin disebutkan namanya, lalu kita tanyakan apakah betul menanda tangani surat persetujuan pendirian gereja tersebut, ternyata dirinya tidak pernah melakukan tanda tangan tersebut dan dimintai KTP pun untuk bilangnya untuk mendirikan workshop, itu keterangan dari warga,” tuturnya.

Adapun, lanjut Edy, warga tersebut diberikan iming – iming berupa uang.

“Ada juga warga yang diiming – imingi uang untuk melakukan persetujuan mulai dari 25 ribu rupiah hingga satu juta lima ratus ribu, tetapi warga tersebut menolak pemberian uang tersebut,” jelasnya.

Edy mengatakan bahwa surat pernyataan pendirian Gereja Baptis Indonesia Cilegon yang ditanda tangani oleh masyarakat sekitar di atas materai tersebut diindikasikan palsu.

“Mungkin ada satu dua orang yang memang melakukan tanda tangan, tetapi setelah semua dicek oleh kami ternyata semua tanda tangannya berbeda,” ucapnya.(*/Red)

[socialpoll id=”2513964″]

Golkat ied