Meski Lokasi Makin Sulit, Banyak Warga Cilegon yang Tetap Hobi Mancing
CILEGON – Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menghabiskan liburan akhir pekan. Beragam cara dilakukan, mulai dari jalan-jalan, berbelanja, acara makan bersama hingga berkunjung ke sejumlah objek wisata hingga memancing.
Memancing, termasuk salah satu cara sebagian masyarakat Cilegon menghabiskan liburan akhir pekannya, baik di sungai, sawah, waduk, empang dan laut. Bisa jadi ini hoby karena faktor warisan kultural, dimana kebiasaan warga dulu yang tinggal di daratan Kota Cilegon yang legong-legong ini sehingga banyak kubangan, sawah dan rawa untuk memancing warga.
Apalagi di Cilegon juga ada bibir Pantai yang membentang dari Ciwandan hingga ujung Pulomerak, yang menjadikan sebagian masyarakat Cilegon dulunya banyak yang berprofesi di kemaritiman atau nelayan.
Namun karena semakin pesatnya pembangunan industrialisasi besar di Kota Cilegon, yang mengangkangi, mengambil alih spot-spot strategis mancing, baik itu di pesisir pantai maupun kubang, rawa, sawah di daratan.
Sehingga kini tidak sedikit warga Cilegon yang mancing ke sejumlah kolam pemancingan berbayar hanya untuk menyalurkan hobinya. Maka, jangan heran kalau sekarang banyak kolam pemancingan di wilayah Cilegon karena bisa menjadi bisnis yang sangat menggiurkan.
“Memancing itu asik, selain bisa menyalurkan hoby, orang tua juga dulu hoby mancing. Sekalian juga bisa langsung liburan menyaksikan ikan yang bermain loncat-loncat, menambah semangat untuk bisa mendapatkan ikan,” kata Bahrul ditemui saat memancing di bekas tambak yang kini sudah direklamasi oleh PT SMI di Bojonegara Sabtu (6/1/2018) dinihari.
Baginya hasil tidaknya ikan didapatkan selama memancing, bukan jadi persoalan, terpenting hoby tersalurkan, dirinya sudah merasa puas dan itu menjadi liburan menyenangkan. Apalagi memang kalau selama memancing ikan mudah didapatkan, dirinya bisa betah berlama-lama memancing ikan di laut tempat memancing ikan.
Bahrul juga mengaku tidak takut diusir sama pihak Security perusahaan galangan kapal yang jadi lokasi mancingnya tersebut.
“Kalau ikannya lagi mau makan, kadang saya bersama teman lain bisa mancing dari malam sampai pagi supaya bisa mendapatkan banyak. Kalau lagi nggak dapat ikan ya saya dapat ketenangan di alam lepas ini. Jajal aja sih kalau berani ngusir orang mancing mah, tak demo lagi kaya dulu. Mancing disini kalau lagi nggak ada uang aja, kalau lagi ada mah biasanya nyewa kapal nelayan mancing nengah atau ke Memecah Ombak Merak,” katanya.
Berbeda dengan Salwani, warga Ciwaduk yang lebih memilih kolam pemancingan untuk menyalurkan hasrat hobynya karena semakin sulit menemukan spot mancing di alam bebas Kota Cilegon.
“Kadang kalau diajak temen sih biasanya mancing hari Sabtu Minggu, inimah lagi pengen mancing ikut hari pasaran. Kalau orang Cilegon dulu pasaran mancing itu hari Jum’at, ba’da Jum’atan kang, biasanya mancing teger rombongan kemana gitu yang lagi banyak ikan,” ungkapnya.
“Sekarang mah susah nyari tempatnya kang, laut sudah pada ketutup pabrik, sawah sudah mau pragat. Karena hoby ya mancing yang gampang aja di sini (kolam pemancingan-red), walau harus bayar,” terangnya. (*/Ilung)