
Nelayan Tanjung Peni Cilegon Terancam Diusir Industri, Tokoh Masyarakat: Jangan Korbankan Dengan Dalih Investasi
CILEGON – Sedikitnya 225 nelayan pesisir Pantai Tanjung Peni,.Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, dikabarkan akan terkena gusuran perluasan industri.
Para nelayan resah dengan adanya pemberitahuan untuk mengosongkan lahan yang sudah ditempatinya selama puluhan tahun.
Sarkawi Ketua RT 03 RW 01, Kelurahan Warnasari, mengatakan para nelayan Tanjung Peni keberatan jika industri harus mengusir nelayan tanpa kejelasan tempat untuk nelayan, pasalnya para nelayan tersebut sudah 6 kali dipindah kan mulai dari Anyar hingga Teluk KDL pada tahun 2012 silam.
Sarkawi meminta kepada pihak industri untuk memberikan ruang kepada nelayan demi keberlangsungan hidup para nelayan.
“Kami para nelayan tidak anti industri tapi tolong keberpihakan pihak industri terhadap nelayan tolong dimanusiakan lah, artinya jangan diusir begitu saja tetapi kami tidak di tempatkan,” ungkapnya.
“Kalau masa pemindahan sudah sering, dengar lagi disini mau diusir dibilang lelah mah kami lelah, dimana kita mau mengadunya tentunya ke pemerintah, tolong ada keberpihakan ke nelayan Tanjung Peni ini,” harapnya.
Mengetahui persoalan tersebut, puluhan nelayan yang tergabung dalam Koperasi Nelayan Tanjung Peni bersama tokoh masyarakat dan belasan Ormas yang tergabung dalam Koalisi Ormas Peduli Industri (KOPI) menggelar silaturahim dan diskusi publik, Jum’at (23/12/2022).
Dalam pertemuan tersebut, tokoh masyarakat dan KOPI siap menjadi garda terdepan untuk memperjuangkan hak-hak nelayan Tanjung Peni.
Suhaemi, Ketua DPC BPPKB Banten Kota Cilegon mengatakan peranan nelayan sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan di Cilegon.
Dirinya sesalkan jika investasi industri harus menggusur para nelayan Tanjung Peni.
“Siapapun investornya disini tolong berikan ruang kepada para nelayan Tanjung Peni, saya juga mohon kepada pemerintah untuk menyikapi persoalan ini dengan adil dan bijak. Jangan sampai kami teriak melakukan aksi,” paparnya.
Di tempat yang sama, Tokoh Masyarakat Cilegon Rebudin menyatakan mendukung adanya investasi, namun keberatan jika harus mengorbankan nelayan dengan dalih investasi.
Menurutnya nelayan Tanjung Peni adalah anak bangsa yang harus diselamatkan keberadaannya.
“Terlepas ada program investasi segala macam, masyarakat Cilegon tidak anti investasi tetapi paling tidak perhatikan kami masyarakat Cilegon, intinya langkah ini dalam rangka memberikan support kepada nelayan Tanjung Peni,” pungkasnya. (*/Nas)