Ormas Islam Harus Saling Silaturahmi dan Diskusi Agar Memahami Perbedaan Pendapat dan Pemikiran

Sankyu

SERANG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banten M. Asep Rahmatullah mengaku sangat menyayangkan adanya aksi pembubaran paksa pengajian yang diisi oleh Ustadz Khalid Basalamah di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

“Seharusnya Organisasi Islam harus melakukan persatuan dan kesatuan untuk kejayaan umat Islam bangsa Indonesia, bukan malah sebaliknya saling menjatuhkan, memfitnah dan berpecah belah sesama kaum muslimin,” kata Asep.

Kata Asep, dalam Islam perbedaan dan persamaan pendapat itu hal biasa, perbedaan pendapat biasanya menyangkut persoalan hukum Fiqhiyah, yang artinya Fiqh itu adalah hasil buah karya pendapat pemikiran para ulama dalam menyikapi persoalan umat yang terus berkembang hingga saat ini.

“Yang harus ditonjolkan oleh umat Islam yang tergabung dalam beberapa organisasi Islam adalah persamaan persepsi akidah tauhid yang artinya adalah ikatan kesatuan terhadap Sang Pengatur dan Pencipta yang satu yaitu Allah sebagai Rabbil ‘alamin (Pengatur alam semesta) dan Rabbi nass (Pengatur manusia ),” ujar Asep.

Asep menambahkan bahwa untuk menyelesaikan masalah perbedaan pendapat dalam Islam, pertama dalam menyikapi perbedaan pendapat harus didiskusikan melalui silaturahim dan musyawarah sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an Surat Ali-Imran ayat 159.

Sekda ramadhan

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Kedua adalah kita sebagai umat Islam bangsa Indonesia adalah bersaudara yang seharusnya saling berkasih sayang, tolong menolong dan membantu antara yang kuat dan lemah sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat [49] ayat 10 yang menjadi landasan tentang persaudaraan.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat”.

Dan yang ketiga adalah umat Islam Indonesia harus bersatu padu dalam persatuan Islam sebagai mana firman Allah SWT (QS. Ali Imran: 103).

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”.

“Semoga Allah memberikan petunjuk kepada umat Islam bangsa Indonesia,” tutup Asep. (*)

Honda