Pembentukan Forum Pejabat Pemkot Cilegon, Dinilai Upaya Mengkotak-kotakan ASN
CILEGON – Manuver dan kreativitas para pejabat eselon II di Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang diketahui baru saja membentuk Forum Silaturahmi Eselon II pada Selasa (29/1/2019) lalu, dipertanyakan oleh sejumlah kalangan.
Kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon II yang memiliki jenjang struktur tersendiri di bawah Walikota dan Sekretaris Daerah, dinilai aneh jika mengkotak-kotakan diri dalam satu wadah yang di luar aturan perundang-undangan.
Hal tersebut mendapatkan kritik keras dari elemen mahasiswa dan masyarakat Kota Cilegon. Seperti yang diungkapkan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cilegon, Mahmudin.
“Silaturahmi itu maknanya bagus tapi jangan dipelintir untuk kepentingan tertentu dong. Lha terus apa fungsi Walikota dan Sekda yang memimpin dan rutin melakukan pembinaan pada mereka kurang cukup? Ada-ada saja, kan lucu langkah kepala OPD macam ini. Maka akan saya tanyakan maksud dan tujuannya,” kata Mahmudin kepada faktabanten.co.id, Selasa (5/2/2019).
Lebih lanjut, Mahmudin mendesak kepada para pejabat tergabung dalam Forum Eselon II ini, agar fokus saja pada tugas pokok dan fungsinya sampai masa akhir periode ini, sehingga program RPJMD kepala daerah bisa terealisasi dengan baik.
“Seharusnya mereka menyadari bahwa OPD itu adalah ujung tombak dari program kepala daerah. Kok bikin organisasi lagi, kan sudah ada KORPRI untuk wadah para ASN bernaung, ini malah bentuk paguyuban lagi,” tanyanya.
Kritikan keras juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Kota Cilegon, Ahmad Yusdi, yang menduga dibentuknya forum tersebut untuk mengatur dan merebut posisi jabatan strategis menjelang mutasi di lingkungan Pemkot Cilegon untuk kelompoknya.
“Selama itu buat pelayanan maksimal untuk rakyat kita sih setuju. Tapi kalau itu orientasinya hanya untuk kepentingan golongan dalam rangka mengkondisikan posisi jabatan tertentu jelang mutasi ke depan ini atau akan pensiunnya jabatan Sekda yang sebentar lagi, saya kira ini bentuk kekerdilan berpikir para pejabat,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Yusdi ini.
Bahkan Kang Yusdi yang merupakan aktivis senior di kota industri tersebut, juga mensiyalir adanya upaya kelompok tertentu yang mengkotak-kotakan ASN, dan muaranya menciptakan disharmoni serta ketidakpercayaan terhadap pejabat putera daerah. Sebab tidak semua pejabat eselon II bergabung dalam forum tersebut.
“Kalau memang sudah tidak suka ke masyarakat Cilegon silahkan pergi saja dari Kota Cilegon ini. Pembentukan paguyuban tersebut saya menduga ada indikasi untuk mengkotak-kotakkan pejabat asli putra daerah Cilegon,” tandasnya.
Diketahui, dalam pembentukan Forum Silaturahmi Eselon II yang digelar di ruang rapat walikota pada Selasa (29/1/2019) itu, Aziz Setia Ade Putera yang saat ini menjadi Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Cilegon terpilih sebagai ketua untuk periode 2019-2021.
Sementara wakil forum dijabat oleh Erwin Harahap yang saat ini bertugas sebagai staf ahli walikota Cilegon, sedangkan sekretaris dijabat oleh Tb Dikrie Maulawardhana yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon.
Sementara itu, Ketua Forum Aziz Setia Ade Putra, saat coba dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya terkait kritikan tersebut, hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]