CILEGON – Dari 10 Kelurahan Kumuh, ternyata yang paling banyak kelurahan terkumuh itu ada di Kecamatan Jombang.
Ada tiga Kelurahan yang masuk kategori kumuh yang dinilai oleh Kemenpera RI yakni Kelurahan Masigit, Sukma Jaya dan Kelurahan Gedong Dalem.
Padahal diketahui Kecamatan Jombang termasuk pusat kota dan paling dekat dengan pusat Pemerintahan Kota Cilegon.
Ketika dikonfirmasi terkait masih ada kelurahan yang kumuh, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Reno Yanuar mengatakan, seharusnya hal ini tidak mesti terjadi di Kota Cilegon kalau saja Pemkot mau turun dan mendekati warga.
“Pemimpin itu harus terjun ke lapangan melihat kondisi dari warganya jangan hanya berada di balik meja saja dan menerima laporan dari bawahan,” katanya Rabu (23/8/2017).
Selama ini pejabat Pemkot Cilegon, dinilai tidak mampu menerjemahkan pembangunan.
“Dan untuk para pejabat juga jangan hanya melaporkan yang baik – baik saja dan jangan berprinsip yang penting ‘Asal Bapak Senang’ dalam melaporkan kepada atasanya,” imbuh Reno.
Lebih lanjut dikatakannya, di Kota Cilegon itu banyak Industri seharusnya Pemkot bersinergi untuk menanggulangi hal ini.
“Masalah ini adalah tanggung jawab kita bersama dan solusinya adalah sinergitas antara Pemkot dan Industri untuk bisa bersama dalam menanggulangi Kelurahan yang kumuh,” tukasnya.
Sementara Kepala Bappeda Kota Cilegon Ratu Ati Marliati berencana akan memfokuskan pembangunan infrastuktur pada kelurahan kumuh yang dinilai oleh Kemenpera RI.
“Ya kita akan memfokuskan pada Kelurahan yang dinilai kumuh, namun saya juga berpesan bagi warga masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan jangan hanya mengandalkan pemerintah saja tapi juga harus ada peran serta dari masyarakat,” ujarnya. (*)
