Pengguna Jalan di Cilegon Keluhkan Pembangunan Trotoar Tanpa Rambu
CILEGON – Pembangunan Trotoar yang sedang dikerjakan di Jalan Raya Cilegon-Bojonegara atau Jalan P Tendean oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Cilegon yang tidak memasang rambu-rambu lalu-lintas dikeluhkan oleh warga.
Adanya penyempitan jalan akibat aktivitas alat berat ekscavator dan truk pengangkut material tanah di sekitar lokasi proyek, selain mengganggu kenyamanan pengguna jalan juga dianggap berbahaya dengan tidak adanya rambu-rambu lalu-lintas.
“Ada beko di jalan kok nggak dipasang rambu ya, udah nutup sebagian jalan itu juga bisa bahaya kang. Itu gimana petugasnya?” keluh Yani, warga pengguna jalan kepada Fakta Banten, Rabu (13/9/2017) sore.
Dalam pantauan di lapangan memang tidak tampak adanya rambu seperti papan informasi yang terpasang, pembatas jalan, serta petugas pengatur lalu-lintas yang mengatur kendaraan yang melintas.
Saat ditanyakan kepada Asep, petugas alat berat ekscavator, ia mengakui kalau pihaknya sedang membuat rambu tersebut dan berkilah ada petugas yang mengatur lalu-lintas.
“Ya saya Asep, pengawas beko ini. Kalau rambunya lagi dibuat pak, petugas kita ada kok yang berjaga ngatur kendaraan lewat,” kilahnya, walaupun saat itu jelas tampak tidak ada petugas yang mengatur saat beberapa mobil melintas di jalan yang terdapat beko.
Saat dikonfirmasi kepada Fe’i, mandor proyek atau pengawas lapangan, mengakui kalau proyeknya yang sudah berjalan beberapa hari tersebut belum memasang rambu lalu lintas.
“Iya rambunya lagi dibikin pak. Nanti kalau sudah jadi kita pasang lah. Konsultan juga tadi datang bilang begitu,” ujarnya.
Ketika disinggung keberadaan papan proyek sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik yang harus dipasang sebelum proyek berjalan, Fe’i berkilah lagi diambil bosnya di Dinas PUPR.
“Papan proyeknya lagi diambil bos di PU katanya sekalian mau rapat disana. Bosnya Pak Hasyim, orang Serang,” terangnya.
Dan saat ditanya keberadaan paving block bekas pada trotoar sebelumnya yang dibongkar, Fe’i mengaku sudah diangkut ke Dinas PUPR.
“Kalau konblock sudah dibawa ke PU pak,” pungkasnya. (*)