Perolehan Suara Golkar Pada Pemilu 2024 di Cilegon Diprediksi Ambles

CILEGON – Masyarakat menilai terselenggaranya Sidang Paripurna Usulan Peresmian Pemberhentian Ketua DPRD Kota Cilegon dan Peresmian Pengangkatan Calon Ketua DPRD Cilegon yang, membawa dampak kekecewaan konstituen Partai Golkar untuk kedepannya. Bahkan, salah satu sosiolog memprediksi perolehan suara Golkar akan merosot.

Seperti Pengurus Golkar Kecamatan Pulomerak Saefudin mengatakan dirinya mengenal sosok Endang Efendi sejak lama, hingga bisa menjabat jadi Ketua DPRD Kota Cilegon. Selama itu pula, tak pernah meninggalkan kegiatan kemasyarakatan terutama di daerah pemilihannya.

“Beliau kan dapet suara tinggi banget sekitar 5.500 orang memilihnya saat pileg 2019 lalu, ini kan cukup fantastis. Sehingga bisa jadi Ketua DPRD Kota Cilegon atas itu,” kata pria yang akrab disapa Haji Saepudin ini, Senin (1/03/2021) malam.

Dengan keputusan mengganti Endang Efendi sebagi Ketua DPRD Kota Cilegon dengan anggota yang lain, ini cukup melukai konstituen Golkar di Cilegon khususnya di
Kecamatan Pulomerak.

“Mungkin termasuk saya yang kecewa dengan keputusan tanpa dasar itu,” jelasnya kepada wartawan.

Bila pun kemudian ada persoalan hukum atau etik yang mendasari kebijakan DPD II Golkar Cilegon bersurat ke DPP Partai Golkar, Ia tak begitu mempersoalkan.

“Saya rasa persoalan seperti itu, gak ada ya soal itu, jadi cukup aneh,” jelasnya.

Baca juga: Buntut Dicopotnya Endang Efendi dari Ketua DPRD Cilegon, Kader Golkar Ramai-ramai Mengundurkan Diri

Seperti di Pilkada 2020 lalu ia melihat Endang Efendi melakukan upaya-upaya pemenangan Paslon yang diusung Partai Golkar yakni Ratu Ati Marliati – Sokhidin.

“Contoh salah satunya Farid, itu kan tim Endang saat Pileg 2019, yang ikut berkontribusi pada Bu Ati – Sokhidin. Dan hasil suaranya sangat tinggi,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr Suwaib Amiruddin pengamat politik sekaligus sebagai Dosen Sosiologi pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten menyayangkan langkah yang diambil oleh pengurus DPD II Partai Golkar Kota Cilegon. Menurutnya, keputusan yang diambil yakni memberhentikan kader terbaiknya (Endang Efendi –Red) dari kursi ketua dewan itu terlalu prematur.

“Ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan partai Golkar itu sendiri, dan bisa jadi kedepannya perolehan kursi di legislatif semakin berkurang. Jadi kalau ini (keputusan prematur) terus dilakukan oleh para pengurus, kedepannya saya yakin partai Golkar dapat di pastikan di tinggal konstituennya. Dan perolehan kursinya pada 2024 akan merosot,” pungkasnya. (*/A.Laksono).

Honda