Pertama di Banten, Pelabuhan KBS Sudah Terintegrasi dengan Inaportnet

CILEGON – Kementerian Perhubungan (Kemhub) mulai menerapkan aplikasi Go Live Inaportnet di Pelabuhan-pelabuhan yang ada di Banten. Aplikasi tersebut, diharapkan meningkatkan pelayanan jasa angkutan kapal di prasarana perhubungan laut.

Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera (KBS) salah satu yang telah siap menyambut Go Live Inaportnet sebagai standard layanan yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia ini.

Hal ini diketahui saat diselenggarakannya videoconfrence antara Menteri Perhubungan, Budi Karya, dengan pihak yang akan mengintegrasikan sistem pelayanan berbasis IT ini yakni, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di 16 Provinsi, pada Selasa (10/10/2017) siang.

Dalam pantauan langsung faktabanten.co.id di The Royale Krakatau Hotel, lokasi diselenggarakannya videoconfrance ini, para tamu undangan yang hadir dalam acara ini diantaranya dari Pelindo II Banten, PT Krakatau Bandar Samudera, Bea Cukai Merak, Kesehatan Merak, Kepala Dishub Cilegon, Kepala Dishub Banten, dan Imigrasi II Cilegon.

Kepala KSOP Banten, Abdul Aziz, dalam laporannya kepada Menteri Perhubungan di videoconfrance menyampaikan kesiapannya dengan aplikasi Inaportnet tersebut.

“Dalam pelaksanaan aplikasi Pelabuhan sistem Inaportnet ini, ada dua pelabuhan umum yaitu PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan Pelindo II Banten yang sudah terintegrasi dengan sistem Inaportnet di KSOP Banten. Dan kami laporkan ke Pak Menteri bahwa semua steakholder pelabuhan di Banten sangat mendukung dan siap melaksanakan sistem Inaportnet ini,” jelasnya.

Sementara, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam sambutannya di videoconfrence mengintruksikan kepada seluruh KSOP di Indonesia agar siap mengimplementasikan aplikasi Inaportnet ini secara konsisten, dengan harapan sistem ini bisa memberikan manfaat dan efesiensi yang baik dalam pelayanan kepelabuhanan.

Amdal Mayora Tangerang

Pelabuhan KBS, salah satu pelabuhan yang dinyatakan KSOP Banten sudah siap dengan aplikasi Inaportnet ini, justru sudah melaksanakannya jauh sebelum ada instruksi dari Kemenhub RI.

Sistem jaringan teknologi infomasi di KBS tersebut diantaranya adalah POCIS dan program SAP yang sudah berjalan sebelumnya.

Hal ini dijelaskan oleh Dedi Juanda, Sekretaris PT KBS.

“Dalam pelayanan kita sudah terintegrasi dengan standard Kepelabuhanan Indonesia, atau Inaportnet berupa layanan internet. Sudah dua tahun ini kita terapkan sistem digital, Port Cigading Informasi Sistem (POCIS) didepan dan program SAP didalam,” terangnya.

Aplikasi ini hadir sebagai fasilitas yang mengakomodir kepentingan dalam pelayanan jasa di pelabuhan dan sebagai wadah pertukaran data elektronik bagi pengguna serta penyedia jasa kepelabuhanan tanpa mengesampingkan legalitas dan validitas data. Aplikasi ini tidak akan berjalan baik jika tidak didukung integritas serta pelayanan prima dari masing-masing instansi pemangku kepentingan terkait.

Namun demikian, penerapan aplikasi Inaportnet harus dibarengi dengan melakukan perubahan budaya kerja melalui change management sehingga memiliki pandangan yang positif terhadap perubahan bahkan siap menjadi bagian di dalamnya.

Adapun penerapan Inaportnet di pelabuhan ini didukung oleh beberapa sistem yakni Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan, dan Sistem yang ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP). (*/Ilung)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien