Pesilat Bandrong Minta Walikota Cilegon Lebih Peduli Seni Budaya Lokal

Dprd ied

CILEGON – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Peguron Bandrong Kota Cilegon, Mustasim mendorong Walikota Cilegon yang baru dilantik, Edi Ariadi untuk melakukan evaluasi terhadap jajaran pejabat di Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Cilegon yang dianggap kurang peduli dengan keberadaan seni budaya lokal.

“Saya berpesan kepada Walikota Cilegon yang baru, semoga dengan dilantiknya pak Edi Ariadi bisa memperhatikan urusan budaya, khususnya budaya persilatan, terutama Bandrong, Terumbu, TTKKDH agar didukung dan bisa dikembangkan sebagai kearifan lokal di Cilegon,” ujar Mustasim, saat ditemui faktabanten.co.id usai melantik Padepokan Jaran Putih di Kebon Dalem, Sabtu (23/2/2019) malam.

Dalam kesempatan itu, Mustasim secara tegas menyatakan agar Edi Ariadi melakukan evaluasi terhadap Disparbud Kota Cilegon yang dinilai belum mampu melakukan pembinaan terhadap Peguron Bandrong.

“Perlu ada evaluasi untuk Disparbud, yang belum ada pembinaan pada seni budaya Bandrong, alasannya finansial untuk pembinaan belum ada, dari CCSR (Cilegon Coorporate Social Responsibilty) juga belum ada sama sekali,” ungkapnya.

dprd tangsel

Bahkan, Mustasim berencana akan mengajak jajaran pengurus Bandrong Cilegon, menemui Edi Ariadi untuk menyampaikan hal tersebut. Pihaknya juga berharap Pemkot Cilegon mau bersinergi dan lebih memperhatikan eksistensi Peguron Bandrong yang dalam sejarahnya sudah ada sejak era Kesultanan Banten.

“Harapan kami di tahun 2019 ada perhatian anggaran untuk pembinaan Bandrong ini. Kita akan berencana bertemu pak walikota, mudah-mudahan mau meneirma Bandrong dengan senang hati, artinya jangan organisasi itu saja yang diperhatikan, seperti IPSI HPPBI, padahal yang tertua Bandrong untuk di wilayah Banten khususnya di Cilegon ini,” tegasnya.

Belum adanya aliran dana CSR dari perusahaan untuk pembinaan terhadap organisasi kearifan lokal tersebut, juga ditegaskan oleh Ketua Peguron Bandrong DPC Kecamatan Purwakarta, Hendra, yang berharap adanya perhatian dari industri untuk pembinaan dan berkembangnya Bandrong.

 

“Harapan kami kepada pemerintah Kota Cilegon, terkait CSR yang memang harus diprioritaskan untuk seni budaya Bandrong ini, karena kami sama sekali belum tersentuh, begitu juga pembinaan dari dinas terkait. Dan bagi pimpinan perusahaan-perusahaan khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Purwakarta kami harap memberi ruang dan peluang usaha untuk kesejahteraan anggota kami,” harapnya. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2521136″]

Golkat ied