Proyek Rp 5,8 Miliar Saluran Pipa Air Bersih di Cilegon Dikerjakan Asal-asalan?

CILEGON – Proyek Optimalisasi Penyedian Air Bersih yang dikerjakan oleh pihak ketiga yakni PT Pasaoran Membangun yang ditunjuk oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Cilegon, terkesan dikerjakan secara asal-asalan karena didapati beberapa kejanggalan dalam pelaksanaannya.

Pekerjaan proyek untuk Pengembangan Jaringan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) Kecamatan Cilegon ini anggarannya bersumber dari APBD Kota Cilegon tahun 2017 sebesar Rp 5.845.800.000;

Baca Juga : Banyak Material Beton Berceceran di JLS jadi Pemicu Kecelakaan

Menurut sumber yang didapat Fakta Banten, spesifikasi pekerjaan untuk kedalaman galian pipa seharusnya 120 Centimeter, namun dalam aktual pengerjaan oleh PT Pasaoran Membangun tidak demikian.

Diketahui batas akhir pekerjaan tersebut sampai tanggal 30 Oktober 2017, namun kondisi pekerjaan masih nampak terlihat acak-acakan.

Dalam pantauan langsung di lapangan dalam beberapa hari ini, Fakta Banten mendapati pada beberapa titik pekerjaan dimana kedalam galian untuk pemasangan pipa hanya berkisar sedalam 60-80 Centimeter saja.

Bahkan pada titik di Kelurahan Ciwedus yang nampak sudah selesai dikerjakan sekitar sebulan yang lalu, didapati sudah ada kebocoran.

 

nampak pada foto air mengalir ke jalan / dok

Selain itu, tanah bekas galian juga terlihat banyak yang tercecer ke jalan dan mengganggu pengendara yang melintas. Bahkan pada pekerjaannya di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) dikeluhkan warga sekitar karena banyak merusak paving blok trotoar yang belum lama dibangun di JLS.

“Ini galian apalagi sih, trotoar sudah bagus-bagus dibongkar lagi. Mana masangnya asal, banyak konblok yang pecah, pemborongnya asal amat jeh kang?” ujar Madsari, penjual kopi di kawasan JLS kepada Fakta Banten, Jumat (27/10/2017).

Kejanggalan lainnya pada pekerjaan proyek ini adalah keberadaan konsultan pengawas, yang sulit diketahui, karena selain tidak ditemui di lokasi proyek, dalam papan informasi proyek juga tidak dicantumkan nama perusahaan konsultan tersebut.

“Konsultannya nggak ada kang, langsung tanya sama mandor saja sih. Namanya Roni,” terang salah satu pekerja yang enggan disebut namanya.

Sementara saat coba dihubungi via telepon selulernya, Roni juga sepertinya enggan bicara banyak soal pekerjaan proyek tersebut.

“Iya saya Roni, proyek ini punya bos, saya yang suruh ngawal. Nanti saya sampaikanlah ya sama bos. Ntar saya kabari lagi kang,” tandasnya.

Pekerjaan proyek tersebut sampai hari ini (27/10/2017) sudah memasuki kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) wilayah Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber. (*/Ilung)

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien