Investasi Baru, PT Chandra Asri Perkasa Akan Dibangun di Anyer

Sankyu

CILEGON – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, telah secara resmi mendaftarkan anak perusahaan baru untuk lini produksi etilena ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI pada 3 April 2017 lalu.

Pabrik cracker kedua tersebut bernama PT Chandra Asri Perkasa, yang akan dibangun di lahan seluas 100 hektar (ha) di kawasan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.

Dalam perencanaannya, PT Chandra Asri Perkasa ini dijadwalkan bisa mulai mengoperasikan pabrik di tahun 2021.

Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi, mengatakan, kapasitas produksi pabrik baru ini sebesar 1 juta ton per tahun. Selain ethylene, Chandra Asri Perkasa juga akan memproduksi phy gas sebanyak 450.000 ton per tahun dan prophylene 550.000 ton per tahun.

Sementara Vice President Corporate Relations, Suhat Miyarso, mengatakan, saham perusahaan tersebut dikuasai oleh TPIA (kode emiten PT Chandra Asri Petrochemical Tbk,) sebanyak 99%. Sedang sisanya 1% dimiliki oleh anak usaha TPIA juga yakni PT Styrindo Mono Indonesia (SMI).

Suhat diketahui juga ditunjuk menjabat sebagai Direktur Utama PT Chandra Asri Perkasa ini. Dikatakannya, investasi untuk ekspansi bisnis ini bakal dilakukan secara bertahap.

Sekda ramadhan

“Totalnya US$ 5 miliar. Saat ini yang kita daftarkan ke BKPM senilai US$ 1,95 miliar,” ujar Suhat sebagaimana dikutip dari KONTAN, beberapa waktu lalu.

Sisa dari total dana ekspansi bakal digunakan untuk produksi hilir petrokimia.

“Misalnya dari ethylene kita bikin polyethylene, Py Gas menjadi C4 dan sebagainya,” kata Suhat.

Ia juga menambahkan, tak menutup kemungkinan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, memperoleh dana dari pinjaman dalam maupun luar negeri untuk investasi pabrik baru ini.

Diketahui, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, sendiri merupakan perusahaan hasil merger pada awal tahun 2011 lalu, yakni antara PT Tri Polyta Indonesia Tbk. dengan PT Chandra Asri.

Kini PT CAP tersebut menjadi operator satu-satunya naphtha cracker berskala dunia di Indonesia. (*)

Honda