PT KBS Berkomitmen Bangun Hubungan Harmonis dengan Stakeholder untuk Menjaga Iklim Investasi

CILEGON – Sebelumnya sempat mencuat pemberitaan, bahwa Direktur Operasional PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Aep Dedi Laksana, disebut menyoroti praktik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyalahgunakan peran dengan ‘aksi demo namun memiliki tujuan meminta pekerjaan’.

Pemberitaan tersebut bersumber dari acara Focus Group Discussion (FGD) Coffee Morning Pemerintah Daerah dengan dunia usaha pada Jum’at (25/4/2025) pekan lalu.

Direktur Ops PT KBS, Aep Dedi Laksana, menyampaikan permohonan maaf sekaligus meluruskan pemberitaan yang berkembang terkait pandangannya terhadap keberadaan LSM di Kota Cilegon.

“Atas nama pribadi menegaskan bahwa PT KBS tidak bersikap antipati terhadap LSM. Sebaliknya, justru ingin merangkul seluruh stakeholder, termasuk LSM, untuk bersama-sama menjaga iklim investasi dan menciptakan suasana yang kondusif di Cilegon,” ujar Aep Dedi dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).

“Jadi kalimat tentang ‘LSM-LSM yang berkedok demo, ujung-ujungnya minta pekerjaan’ itu ucapan Kapolda, kemudian dalam forum diskusi tersebut saya hanya menyikapi pernyataan itu pada sesi tanya jawab. Namun yang muncul di pemberitaan menimbulkan persepsi yang berbeda, seolah-olah kalimat saya, padahal tidak ada wawancara lebih lanjut setelah itu,” imbuhnya.

Dalam acara FGD Coffee Morning beberapa waktu lalu, Aep Dedi juga diberi kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan ide terkait “Macet Priok Horor”. Situasi tersebut, dipaparkan Aep Dedi, bisa menjadi peluang pemindahan sebagian padatnya aktivitas Tanjung Priok dapat dialihkan ke Pelabuhan Cigading.

Ide tersebut, menurut Aep, disampaikan secara pribadi untuk mendorong pemanfaatan fasilitas dermaga dan rel kereta api yang tersedia di Kawasan Industri Krakatau, dan hal ini difasilitasi Pemerintah Provinsi Banten yang akan berdampak signifikan terhadap PAD.

Sedangkan menyikapi statement Kapolda Banten terhadap isu LSM, Aep Dedi menjelaskan bahwa yang dimaksud fundamental itu adalah bukan sesuatu yang buruk melainkan sikap profesionalisme, memiliki kemampuan di bidang masing-masing yang dapat mendukung pembangunan dan iklim investasi yang baik.

“Tidak bermaksud bahwa fundamental itu hal yang jelek. Pada kesempatan ini mohon maaf jika hal ini menimbulkan salah pengertian, membuat gaduh dan tidak bermaksud menyinggung,” ungkapnya lagi.

Diketahui, jajaran manajemen PT KBS sendiri selama ini mengapresiasi peran LSM dengan kerap menjalin kerjasama.

“Perlu saya sampaikan, kami di KBS tidak anti terhadap LSM. Justru kami mengakui bahwa LSM punya peran penting dalam mengawal pembangunan dan menjaga lingkungan investasi yang sehat,” tegas Aep Dedi.

“LSM yang sehat dan kredibel adalah mitra strategis dalam membangun daerah. Kami ingin membangun hubungan yang harmonis dengan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, lingkungan pesantren, dan LSM, agar tercipta suasana kondusif yang membuat investor nyaman berinvestasi di Cilegon,” tambahnya.

Menurut Aep, iklim investasi yang aman dan stabil hanya bisa tercipta jika semua elemen bersinergi.

Untuk itu, jajaran manajemen PT KBS membuka ruang dialog, kolaborasi, dan komunikasi intensif dengan seluruh pihak, termasuk dalam mendengar masukan maupun kritik konstruktif.

“Intinya, kami ingin semua stakeholder bergerak bersama. Jika suasana kondusif, maka pembangunan akan terus berjalan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas.

Melalui klarifikasi ini, berharap tidak ada lagi kesalahpahaman di masyarakat. Menekankan bahwa PT KBS berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif, dengan menghargai kontribusi semua pihak dalam menciptakan lingkungan usaha yang sehat dan berkelanjutan,” pungkas Aep Dedi. (*/Rijal)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien