Putra Ratu Ati Sindir ‘Wakil Walikota Impor’ di Medsos, Balas Netizen: Impor dari Cilacap

Sankyu

CILEGON – Sindir menyindir antar pendukung bakal pasangan calon (Bapaslon) peserta Pilkada Cilegon 2020 di Media Sosial (Medsos) semakin memanas saja.

Selain ajang sosialisasi dan promosi, media sosial juga jadi sarana saling sindir dan serangan antar pendukung Bapaslon.

Selain di Whatsapp Grup (WAG), beberapa postingan di Grup Facebook juga mulai tampak menyinggung soal primordialitas atau latar belakang asal daerah Bapaslon yang akan maju dalam kontestasi politik di Cilegon.

Seperti sindiran yang dilontarkan pendukung kubu petahana @Kang Rizki Chaerul Ikhwan anak dari Ratu Ati Marliati, yang membuat postingan di Grup Facebook Bursa Calon Walikota Cilegon 2020 pada Senin (20/7/2020) siang.

Dalam postingannya, Rizki sepertinya hendak menyindir soal bakal calon wakil walikota Sanuji yang diketahui berasal dari Kabupaten Lebak yang diusung PKS untuk mendampingi atau berpasangan dengan Helldy Agustian dari Partai Berkarya.

“Calon Wakil Walikota aja Impor. Gimana kedepannya?,” tulis Rizki dalam postingannya.

Dia juga seakan ingin menyindir kredibilitas Bapaslon tersebut, sehingga mempertanyakan soal Kota Cilegon kedepan.

Sepertinya, para netizen juga mengetahui yang melontarkan postingan itu merupakan anak dari Wakil Walikota Cilegon yang sedang menjabat saat ini. Meski singkat, sindiran penuh makna tersebut langsung mendapatkan banyak respon; dari mulai dukungan hingga banyak yang mencibir.

Berikut postingan @Kang Rizki Chaerul Ikhwan; https://m.facebook.com/groups/300623670877374?view=permalink&id=601249594148112

Sekda ramadhan
Postingan putra Ratu Ati dan komentar netizen soal ‘Wakil Walikota Impor’

Setidaknya hingga malam ini, postingan putera Ratu Ati Marliati itu sudah mendapatkan 170 komentar. Banyak juga yang balik menyindir dengan isu korupsi.

“Yg penting gak korupsi az,” balas akun @Fauzi Azi

Postingan itu juga kemudian disauti oleh akun @Didi Suratman Putra Habudin: Fauzi Aji siapa tuh yang korupsi? heee,” tulisnya.

Akun @Ade Imun Romadan juga membalas dengan bahasa asli Cilegon berikut:

“Sing penting aja doyan korupsi,” balasnya, dalam kolom komentar.

Sindiran tak kalah pedas juga dibalas oleh pendukung yang disindir. Seperti komentar akun @Superhelldy.

“Masih ipruh impor lokal bae tah, napik paido sih bokan kualat,” ujarnya.

Dan mendapat dukungan dari akun @Kang Safrudin Warnasari: Sing pundi saos sing penting gawe rakyat sejahtera lan ore korupsi korupsi maning… Isin Cilegon,” tegasnya.

Selain sindiran balik soal korupsi, tidak sedikit juga para netizen yang membalikan sindiran soal ‘politisi impor’ itu kepada Bapaslon Ati-Sokhidin. Dimana politisi baru Partai Gerindra yang digandeng oleh Ratu Ati itu juga diketahui bukan asli putera daerah, Sokhidin diketahui berasal dari salah satu daerah di Jawa Tengah.

“Impor dari Cilacap, ha ha ha,” tulis akun @Husen Saidan.

Sedangkan si empunya akun @Kang Rizki Chaerul Ikhwan tampak sesekali saja membalas komentar, dengan menulis:

“Cieee pada kesinggung,” balasnya.

Namun kembali lagi diplesetkan oleh netizen lainnya, dengan komentar; “Cieee lacap tah haha,” ujarnya.

Momentum debat kusir sindiran itu juga tak luput dari pendukung Bapaslon jalur perseorangan Ali Mujahidin-Lian Firman (Mulia). Akun facebook @Erlan Danial bahkan membanggakan Bapaslon didukungnya yang diketahui asli berasal dari Cilegon.

“Asli wong Cilegon, Mulia… Insyaallah, selangkah lagi,” tulisnya, dengan memposting foto Bapaslon Mulia.

Lalu bagaimana menurut Kawan Fakta, soal cara-cara berpolitik para pendukung Bapaslon di media sosial yang saling sindir dan menyerang pribadi Bapaslon lawannya ??? (*/Ilung)

Honda