Ruas Jalan Banjir Karena Tak Ada Drainase, Warga Pertanyakan Kinerja Pemkot Cilegon

Dprd ied

CILEGON – Pembangunan infrastruktur beberapa ruas jalan di Kota Cilegon yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon dinilai buruk. Selain ruas jalan cepat rusak, tidak adanya saluran drainasi di kedua sisi jalan, menunjukkan perencanaan tata ruang pembangunan jalan yang mengabaikan aspek menggenangnya air di badan jalan.

Hal tersebut diungkapkan oleh warga Cilegon yang mengeluhkan terjadinya banjir atau genangan air hujan di beberapa ruas jalan di kota industri tersebut pasca hujan yang terjadi pada Minggu (15/12/2019) pagi.

“Kang JLS banjir nih, tadi saya lewat tinggi genangan airnya sampai setengah roda mobil. Parah nih pembangunan JLS (Jalan Lingkar Selatan) sudah beberapa kali dilakukan perbaikan dan penataan tapi masih kena banjir. Bagaimana sih bikin DED-nya, jalan kok tidak ada saluran drainasenya,” ungkap Agung kepada Fakta Banten, sambil mengirimkan video terjadinya banjir di JLS.

Diketahui, pembangunan JLS yang dilakukan oleh Pemkot Cilegon di awal tahun 2000-an, sudah beberapa kali dilakukan perbaikan. Dari semula badan jalan berlapis aspal, dan sejak tahun 2015 dibetonisasi, kondisinya kini sudah banyak ruas jalan yang rusak dan retak.

dprd tangsel

Kabarnya, pembangunan jalan yang panjangnya membentang dari Kecamatan Ciwandan hingga Kecamatan Cibeber dan sebagian wilayah Serang ini, Pemkot Cilegon membebaskan lahan selebar 40 meter. Namun dalam tahapan pembangunannya hingga kini, trotoar jalan selebar 3 meter belum semuanya dilaksanakan. Seperti di Kecamatan Citangkil, Cilegon, dan di Ciwandan pun baru ada di ujung atau Gerbang Barat JLS saja.

Selain JLS, Jalan Akses Bonakarta-Masigit yang baru selesai dibangun bulan lalu pun demikian. Tampak tergenang air saat hujan.

“Belum lama dibangun jalan tembus Masigit ke Bonakarta dengan biaya APBD Rp 9 miliar lebih, dan tahap awal sekitar Rp 4 miliar, tapi terendam banjir setinggi betis orang dewasa. Pemandangan ini terlihat jelas saat warga melintas,” kata Sidi, salah satu warga yang melintas.

Padahal menurut warga setempat, di area ruas jalan Bonakarta-Masigit itu sebelumnya merupakan kawasan ‘pentogan’ atau pertanian tadah hujan. (*/Ilung)

Golkat ied