Rumah Pintar Yatim dan Dhuafa Beri Santunan 350 Anak Yatim di Cilegon dan Serang
CILEGON – Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriyah, Komunitas Rumah Pintar Yatim dan Dhuafa (RPYD) Banten menggelar Santunan Alat Tulis kepada ratusan anak yatim dan dhuafa dari Cilegon – Serang, di Aula Gedung DPRD Kota Cilegon, Minggu (7/4/2019).
Dengan tema “Jadikan Shalat dan Sedekah sebagai Perniagaan Abadi dalam Menggapai Ridho Allah” tersebut, juga turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Cilegon Fakih Usman, perwakilan Walikota Cilegon serta beberapa tokoh masyarakat.
Meski dalam urusan penanganan yatim dan dhuafa secara tanggung jawab harusnya dilakukan oleh pemerintah. Namun luar biasanya, komunitas RPYD yang didominasi oleh kalangan millenial itu, mampu menghimpun dana dan mengakomodir ratusan anak yatim dan dhuafa untuk membantu keperluan pendidikannya.
“Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, kita ingin mengajak temen-temen untuk sedekah menjadi bekal di akhirat nanti. Mengajak Walikota dan DPRD Cilegon untuk lebih sadar terhadap anak-anak yatim dan dhuafa di Kota Cilegon, karena sampai hari ini kepedulian itu masih sangat minim untuk anak-anak yatim dan dhuafa,” kata Ketua Umum RPYD Banten, Yusuf Setiawan, kepada faktabanten.co.id.
“Peserta ada 350 dari Cilegon dan Serang, tapi mayoritas dari 6 kecamatan di Kota Cilegon. Kita beri alat tulis ini untuk menunjang peralatan fasilitas sekolahnya, mengutamakan alat tulis untuk menunjang pendidikannya,” imbuhnya.
Selain menggalang donasi untuk pemberian santunan, Yusuf juga menjelaskan aktivitas keseharian komunitas RPYD Banten dalam perjalanannya selama tiga tahun, juga mendidik anak-anak yatim secara privat untuk mengangkat drajatnya dengan mensetarakan kualiatas skill dan keilmuannya dengan anak-anak yang mampu secara ekonomi.
“Kita berdiri dari kepedulian, mulai mengajar anak yatim dan dhuafa di trotoar dan taman-taman, sekarang kita sudah punya tempat untuk mengajar anak-anak yatim dhuafa. Dengan pelajaran yang disesuaikan dengan mata pelajaran yang ada di sekolah,” jelasnya.
Saat disinggung peranan pemerintah Kota Cilegon terhadap anak-anak yatim dan dhuafa, Yusuf menegaskan peran itu masih kurang dalam upaya memudahkan dan meringankan anak yatim di Kota Industri tersebut.
“Peran pemerintah sejauh ini masih sangat minim untuk berkontribusi dalam rangka memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa, semoga kedepannya dengan ada kegiatan ini, mengingatkan mereka dan bisa bersinergi dan meu memberikan haknya yang memang haknmilik anak yatim,” tandasnya. (*/Ilung)