Salira Termin Kedua Kelurahan Panggung Rawi Akan Bangun Posyandu di Metro

CILEGON – Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Lingkungan Warga Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (Salira DPWKel) termin 2 di Kelurahan Panggung Rawi saat ini masih dalam proses pengajuan.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Kelompok Masyarakat atau Pokmas Kelurahan Panggung Rawi, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Ahmadin ketika diwawancarai oleh wartawan Fakta Banten pada Minggu (21/8/2022).
“Masih dalam tahap proses pengajuan,” kata Ahmadin saat sedang bermain Bulu Tangkis di GOR ASA, Kota Cilegon.
Keterlambatan pengerjaan program Salira itu kata Ahmadin merupakan efek samping dari mutasi, rotasi dan promosi yang baru saja dilakukan oleh Pemerintah Kota Cilegon. Sehingga proses pembangunan tersebut agak terkendala.
“Karena mutasi dan rotasi, jadi para pejabat yang ada di Kelurahan baru dan kita maklumi itu,” ucapnya.
Namun menurutnya, pihak kelurahan harus segera merealisasikan program Salira ini. Pengajuan dari pokmas sudah dilakukan dan itu juga merupakan himbauan dari Camat Jombang sendiri yang dimana program Salira ini akhir November harus sudah selesai.
“Tapi kita berharap sih segera yah, dari kelurahan, kita sudah mengajukan. Apalagi kemarin Pak Camat menekankan agar segera dilaksanakan dan akhir November harus sudah beres semua,” jelas Ahmadin.
Ia juga mengungkapkan pihaknya sudah berusaha dan tinggal menunggu anggaran keluar.
“Saat ini anggaran belum keluar, namun berkas pengajuan semuanya sudah hanya saja tinggal menunggu proses persetujuan dari kelurahan. Terkendala tadi pejabat baru, Sekretaris Lurah juga baru diganti. Tapi kita sudah berusaha semaksimal mungkin,” ungkapnya.
Dijelaskan oleh Ahmadin, pembangunan Salira di Kelurahan Panggung Rawi nanti akan berfokus kepada pembangunan posyandu di dua titik, Metro RW 08 dan RW 06 serta pembangunan Gapura satu titik di RW 04.
Dalam perencanaan, dikatakannya ada beberapa kendala dari warga lingkungan sendiri yang memang kurang memahami terkait dana Salira ini.
“Ya banyak yang kritis di lingkungan, itu wajar saja selama masih bisa berkoordinasi dengan baik. Anggapan dari RW adalah dana itu diberikan kepada RW semuanya, padahal kan gak, ada bagian bagiannya. Tidak semerta-merta dikasihkan ke RW. RW belum paham terkait hal itu,” kata Ahmadin menjelaskan.
Ahmadin menambahkan, untuk mengatasi itu memang dari pihaknya sendiri sudah mengumpulkan RT dan RW, berkordinasi dan mendapatkan respon yang positif.
“Alhamdulillah, responnya positif. Dan untuk pengerjaan kita tunggu saja dari pemkotnya semoga segera terealisasikan,” imbuhnya. (*Hery)