SAPMA PP Cilegon Minta Aparat Tingkatkan Keterampilan untuk Antisipasi Teror
CILEGON – Masyarakat telah disuguhkan oleh aksi kekerasan teror yang merobek sisi kemanusiaan beberapa hari terakhir. Berawal dari penyanderaan di Rutan Cabang Salemba yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua yang berakhir dengan tewasnya 5 Anggota Brimob, dan disusul dengan penusukan yang berakibat tewasnya 1 anggota Brimob sehari pasca kejadian penyanderaan.
Teror selanjutnya yang mampu menyedot perhatian dunia internasional yakni, pengeboman Gereja di Surabaya yang memakan korban nyawa dan luka-luka pada 13 Mei 2018.
Terhadap berbagai peristiwa dan aksi teror tersebut, SAPMA PP Kota Cilegon menyatakan mengutuk keras tindakan biadab dan anti kemanusiaan ini dengan alasan apapun.
Akhdi Romli, Ketua SAPMA PP KOTA CILEGON menyampaikan duka belasungkawa mendalam kepada para korban, seraya mendoakan semoga keluargan diberi kesabaran.
Selain itu, Ia mengajak masyarakat untuk tenang, tidak mengambil tindakan main hakim sendiri dengan tetap waspada pada setiap tindakan yang berpotensi teror.
“Kami mengingatkan kepada pemerintah bahwa pentingnya memupuk rasa nasionalisme. Institusi pendidikan perlu memperkuat pendidikan karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, kemanusiaan pada masyarakat yang plural berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945 yang diharapkan dapat menangkal potensi radikalisme dan terorisme, mengingat para teroris melibatkan pemuda usia sekolah dalam aksinya,” ungkap Akhdi melalui rilianya kepada Fakta Banten, Selasa (15/5/2018).
Ia menambahkan, SAPMA PP Kota Cilegon mendesak kepada pemerintah agar disamping memperkuat instrumen intelejen untuk mendeteksi segala indikasi tindakan kekerasan dan teror, memperkuat dan meningkatkan keterampilan aparat keamanan untuk mengatasi aksi-aksi kekerasan dan teror, serta melakukan penegakan hukum yang tegas atas pelaku yang telah terbukti melakukan tindakan kekerasan dan teror.
“SAPMA PP Kota Cilegon menghimbau agar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas aksi tersebut segera menghentikan aksi yang berpotensi merobek keharmonisan kebangsaan di Indonesia dan merupakan suatu pengkhianatan terhadap cita-cita dan tujuan NKRI yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” terangnya.
Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk terus bersatu dan mempertahankan persatuan bangsa.
“Kepada seluruh elemen bangsa, mari kita saling bersatu, bahu membahu, antara rakyat, TNI dan Polri, untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungan kita masing-masing, semoga Allah Tuhan yang Maha Kuasa melindungi kita semua,” pungkasnya. (*/Asep-Tolet)