Sempat Vakum, Kompas 25 Gerem Kulon Bangkit Meriahkan HUT RI Ke-77
CILEGON – Komunitas Pemuda Asli RT 02 RW 05 atau Kompas 25 yang dulu pernah vakum dan tidak mengadakan kegiatan satupun kini bangkit kembali dan ikut memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.
Kompas 25 yang terdiri dari para remaja dan pemuda Lingkungan Gerem Kulon, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, dalam memeriahkan HUT Republik Indonesia yang ke-77 mereka mengadakan berbagai perlombaan seperti estafet air, estafet Bendera, estafet balon, karet biskuit, estafet karet, panjat pinang dan karnaval.
Ketua Panitia Perlombaan HUT RI Warga Gerem Kulon, Wahyu Maulana Arif mengatakan kegiatan tersebut selain guna memeriahkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga untuk meningkatkan tali silaturahmi dan kekompakan antar warga khususnya Kompas 25.
“Karena sempat vakum, Alhamdulillah sekarang bisa kompak lagi karena adanya acara ini,” ungkap Wahyu kepada Fakta Banten, Minggu (14/8/2022) sore.
Wahyu Maulana yang merupakan seorang mahasiswa semester 7 ini juga mengungkapkan rasa bersyukurnya karena Kompas 25 dapat kembali mengadakan kegiatan untuk menjalin komunikasi dan tali silaturahmi antar warga itu.
“Kami bersyukur karena pandemi sudah hilang jadi kami bisa lebih bebas dalam mengadakan kegiatan di masyarakat, salah satunya adalah perlombaan untuk memperingati perjuangan para pahlawan bangsa dahulu,” jelas Wahyu.
Dirinya juga merasa bangga telah menjadi warga negara Indonesia yang saat ini Indonesia sudah di usianya yang ke-77.
“Saya bangga sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkasnya.
Dikatakannya, kegiatan itu juga untuk mengingatkan para pemuda di lingkungan Gerem Kulon untuk merawat kemerdekaan RI.
“Semoga khusunya remaja atau pemuda di lingkungan bisa lebih menjaga dan merawat kemerdekaan ini,” ucapnya.
Jelasnya, dengan cara membaca dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, para pemuda dapat akan terus menjaga dan melestarikan kemerdekaan.
“Dengan melestarikan dan tetap membaca, menjaga budaya literasi dan jangan takut untuk bertanya,” ungkap Wahyu. (*/Hery)