Sering Terjadi Laka, Kenapa Tak Ada Simpul di Perempatan JLS Lebak Kelapa?

CILEGON – Seringnya kecelakaan lalu-lintas yang terjadi di tanjakan JLS yang berlokasi di Link Lebak Kelapa, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, selain dianggap karena tanjakan terlalu terjal, jalur perempatan jalan padat dan bahkan ada faktor misteri atau gangguan makhlus halus yang juga beredar.

Tidak adanya simpul pada Perempatan JLS di Lebak Kelapa ini juga dianggap menjadi faktor yang sangat determinan menjadi penyebab kecelakaan.

Padahal hampir di setiap perempatan jalan JLS sudah dibuat jalan simpul dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Secara logika tanjakan ini memang terlalu terjal, kenapa dulu waktu awal bangun JLS tidak di papas. Faktor mistis juga saya percaya, tapi kan di titik lain juga ada faktor itu. Herannya kenapa kecelakaan lebih sering di Perempatan (Lebak Kelapa) ini. Apa karena tidak ada simpul seperti di perempatan lainnya?” ungkap Hafidz, Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Citangkil yang juga warga setempat.

Pertanyaan warga yang logis memang, kenapa di Perempatan Jalan JLS di Lebak Kelapa yang sangat padat karena merupakan jalur penghubung Cilegon menuju Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang ini.

Pijat Refleksi

Menanggapi hal tersebut, Lurah Lebak Denok, Halil, mengatakan, hal itu karena belum adanya kesepakatan antara warga Lebak Kelapa pemilik lahan dan Pemkot Cilegon pada saat upaya pembebasan lahan untuk simpul perempatan JLS.

“Kalau di perempatan JLS lain kan lahan kosong tidak seperti di Lebak Kelapa ini yang sudah padat rumah dan tempat usaha,” ujarnya, saat ditemui faktabanten.co.id di kantornya, Jum’at (13/7/2018) sore.

“Sudah ada upaya pembebasan lahan dari Pemkot, masyarakat yang punya tanah kita undang ke kantor tapi belum ada titik temu harga. Waktu itu masyarakat mintanya Rp 2 juta per meter, Pemkot kan harus sesuai NJOP, sekitar Rp 1,28 juta,” imbuhnya.

Selain itu, Halil juga menjelaskan alasan warganya yang enggan menjual tanahnya tersebut karena sempitnya rumah, karena memang sebelumnya kena pembebasan untuk JLS.

“Selain belum sepakat soal harga, masyarakat juga beralasan kalau dibebasin lagi untuk lahan simpul rumahnya makin sempit, katanya kecil dan audah bukan rumah lagi,” tandasnya. (*/Ilung)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien