Setelah Sekian Lama, Akhirnya Ceceran Beton di Tanjakan JLS Cilegon Dibersihkan
CILEGON – Banyaknya material ceceran beton yang tumpah dan sudah mengeras di tanjakan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang tepatnya di Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, kini sedang dibersihkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Cilegon.
Kegiatan tersebut seperti yang terlihat pada hari ini, Kamis (7/12/2017) sore.
Ada sekitar 5 pekerja dengan peralatan mesin bobok beton, iskup serta ember, tampak sedang membersihkan material beton yang disinyalir berasal dari mobil mixer beton yang over muatan dan tumpah saat menanjak.
Sebelumnya, keberadaan tumpahan material beton ini sempat dikeluhkan oleh warga dan mungkin juga oleh banyak pengguna jalan yang kesal saat melintas di tanjakan paling terjal di JLS tersebut.
Selain karena mengganggu kenyamanan lalu lintas para pengendara, banyaknya material beton tersebut juga diduga menjadi faktor penyebab seringnya kecelakaan di tanjakan yang agak menikung itu. Sehingga ketika dimintai tanggapannya, Udin warga setempat mengaku gembira.
“Ya baguslah, kan sudah lama dibiarkan saja sama pemerintah. Seneng aja kang, mudah-mudahan kerusakan lainnya juga diperbaiki,” ujarnya.
Menurut Bedi, Mandor pekerjaan pembersihan material beton itu, pihaknya disuruh oleh orang Dinas PUTR Cilegon.
“Iya kang lagi bersihin serpihan beton kering ini, sudah 3 hari mungkin sebentar lagi juga kelar. Yang nyuruh orang PU, pak Habibi,” katanya, kepada faktabanten.co.id
Sementara itu, menurut Hasadi, salah satu kontraktor yang berada di sekitar lokasi pekerjaan, pembersihan material beton tersebut tidak menggunakan anggaran Dinas PUTR.
“Bukan saya pelaksananya kang, ini PU langsung yang mengerjakan. Setahu saya sih ini bukan paket proyek yang di pihak ketigakan, perawatan biasa yang anggarannya hasil (minta) patungan dari kontraktor-kontraktor,” jelasnya.
Namun beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya, untuk menanyakan titik mana saja yang diperbaiki, Habibi yang dikatakan penanggung jawab dalam proyek tersebut tidak mengangkat telepon dari wartawan Fakta Banten. (*/Ilung)