Soal Mobil Dinas Baru Diambil Lagi, Wakil Walikota Cilegon Ngaku Masih Pake yang Lama
CILEGON – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta disebut belum menandatangani serah terima mobil dinas baru seharga Rp700 juta, namun dikabarkan dia tetap memakai mobil tersebut dalam aktivitas dinasnya sehari-hari.
Hal itu diketahui dari pesan berantai yang tersebar di WhatsApp Group Warga Cilegon, yang menyoroti bahwa soal mobil dinas mewah kepala daerah tersebut.
“Mobil dipake, tapi doi (Sanuji) enggak TTD, gimana itu coba,” tulis pesan berantai yang tersebar di WAG, dikutip Jumat (14/4/2023).
Sebelumnya dikabarkan, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta telah mengambil kembali mobil dinas Toyota Camry yang sempat dikembalikan ke Bagian Umum. Hingga saat ini, mobil itu sudah ada di rumah dinas Sanuji Pentamarta.
Sebelum dikembalikan, mobil dinas itu sempat dipakai sehari oleh Sanuji Pentamarta saat menghadiri upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Alun-alun Kota Cilegon.
Namun, pada esok harinya, Sanuji mengembalikan mobil tersebut kepada Bagian Umum Setda Kota Cilegon.
Menanggapi pesan berantai tersebut, Sanuji membantah bahwa dirinya memakai mobil dinas baru seharga Rp 700 juta itu untuk aktivitas dinasnya sehari-hari.
“Saya tetap pake yang lama lah masih,” kata Sanuji saat dikonfirmasi, Jumat (14/4/2023).
Pernyataan Sanuji juga masih sama seperti pada waktu pertama kali ia mengembalikan mobil dinas mewah itu, yakni beralasan bahwa mobil dinas yang lama masih bisa digunakan dan menghindari adanya kecemburuan sosial dari masyarakat di tengah kondisi krisis ekonomi dan kurangnya pembangunan daerah.
Lebih lanjut, Sanuji mengimbau bahwa pejabat di Kota Cilegon harus menghindari kemewahan, guna mengantisipasi adanya masyarakat yang tersakiti.
“Yang lama masih layak, masih bagus. Dan saya berharap pejabat di Cilegon menghindari kemewahan, menghindari bermewah-mewah. Ya boleh sih (bermewah-mewah) harta mereka hak mereka, tapi di tengah masyarakat yang masih susah, itu nanti menyakiti perasaan masyarakat, khawatir masyarakat merasa ditinggalkan, masyarakat merasa tidak diperhatikan, tidak berempati, bersimpati pada kondisi masyarakat,” jelasnya.
Sementara ditanya soal alasan diambil lagi mobil dinas barunya itu, Sanuji tidak merespon. (*/Hery)