CILEGON – Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi angkat bicara soal mobilisasi ASN atau PNS dalam memberikan dukungan terhadap kesebelasan Cilegon United FC dalam lanjutan laga Liga 2 di Stadion Krakatau Steel akhir pekan lalu.
Menurut Iman, pemerintah baik pusat maupun daerah punya kewajiban memajukan dunia olahraga termasuk sepak bola. Dia menyontohkan keberadaan Menpora dan Dispora di daerah. Itu adalah wujud nyata bahwa pemerintah baik pusat dan daerah punya tugas untuk memajukan dunia olahraga.
“Kalau ada yang bilang macam-macam, itu karena mereka tidak paham dengan tugas pemerintah. Saya sebagai walikota merasa punya kewajiban memajukan sepak bola, dan meminta ASN untuk nonton. Itu bukan pelanggaran, itu bagian dari cara saya memajukan olahraga terutama sepak bola,” tegas Iman dalam rilisnya kepada Fakta Banten, Selasa (9/5/2017).
Saat ini, lanjutnya, sepak bola tidak didukung oleh APBD karena memang dilarang. Karenanya, dia mewajibkan para ASN untuk memberikan dukungan terhadap kesebelasan kebanggaan Kota Cilegon yakni Cilegon United.
“Ini juga karena loyalitas saya terhadap sepak bola dan kesebelasan Cilegon United. Kalau pemerintah daerah tidak mendukung dan bergerak untuk memberikan dukungan, lalu siapa yang akan bertanggung jawab memajukan dunia olahraga kita,” katanya penuh tanya.
Apa yang dia lakukan, semata-mata untuk memberikan dukungan kepada kesebelasan Cilegon United yang saat ini berlaga di Liga 2.
“Kalau ada yang bilang itu diluar pekerjaan, mereka tidak ngerti tugas pemerintah. ASN yang nonton juga di luar jam kerja, jadi sama sekali tidak melanggar. Lantas apa yang mau dipersoalkan,” tuturnya.
Soal imbauan yang mewajibkan ASN nonton, lanjutnya, itu bagian dari komitmen dirinya sebagai Walikota Cilegon memajukan olahraga.
“Saya hanya ingin agar persepakbolaan nasional dan Cilegon bisa tumbuh. Dan mewajibkan ASN nonton itu bagian dari cara dan komitmen saya memajukan sepak bola. Para ASN itu punya gaji, makanya saya intruksikan untuk beli tiket dan nonton. Sebab siapa lagi yang akan memajukan olahraga kalau bukan kita semua,” tandasnya. (*)
