CILEGON – Community TB-HIV Care Sub-Sub Recipient (SSR) Aisyiyah Kota Cilegon menggelar Penyusunan Roadmap Daerah Penanggulangan Tuberculosis (TB) di Hotel Greennotel Cilegon, Selasa-Rabu (28-29/11/2017).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan roadmap bersama stakeholder terkait, baik dari industri, maupun pemerintah. Selain itu, kegiatan yang dibuka langsung oleh Asisten Daerah 1 Pemkot Cilegon Taufiqurrahman tersebut, bertujuan untuk mendorong lahirnya kebijakan pemerintah, baik Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Walikota dalam menanggulangi Penyakit TB (Tuberculosis) di Kota Cilegon.
“Penanggulangan TB ini sangat urgent ya, soalnya Indonesia sekarang peringkat kedua di dunia soal TB. Harus ada komitmen bersama dari semua pihak. Harapannya Pemerintah Kota dan juga legislatif dapat meningkatkan anggaran kesehatan guna penanggulangan TB,” kata Koordinator Program SSR Aisyiyah Kota Cilegon, Usamah, kepada wartawan Faktabanten.co.id.
Usamah menjelaskan, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait di Kota Cilegon, yaitu DPRD Komisi II Bidang Kesehatan, Bappeda, Dinas Kesehatan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, RSUD, Komisi Penanggulangan Aids, JDS Flamboyan, WPA Taman Sari, PT Krakatau Daya Listrik, dan Paguyuban Citangkil.
Sementara itu, Asda 1 Kota Cilegon, Taufiqurrahman mengatakan, di Cilegon sendiri Kecamatan Pulomerak menjadi daerah terbanyak yang warganya mengidap TB. Untuk itu ia berharap kepada semua elemen bersama-sama melawan TB.
“Ini bukan cuma tugas pemerintah saya rasa, semuanya harus bersama-sama melawan TB. Dinkes sudah berupaya semenjak 2013 lalu lewat program ketuk pintunya, dan juga TOS (Temukan, Obati, Sembuh). Namun baru di Ciwandan. Saya harap kita bisa melakukannya di semua daerah Kota Cilegon,” kata Taufiqurrahman.
Ia juga berharap untuk nantinya Kota Cilegon bisa benar-benar terbebas dari TB dan HIV Aids. (*/Angga)
