Sumber Api di Bawah Lapisan Sampah, Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran TPSA Bagendung Cilegon

Sankyu

CILEGON– Sejak terjadinya kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung pada Sabtu (3/8/2019) lalu, pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Cilegon dengan dibantu pihak lain hingga saat ini masih terus berupaya melakukan pemadaman.

Kebakaran ini juga dikeluhkan masyarakat Cilegon akibat dampak asap tebal yang menyelimuti hingga ke kawasan perkotaan, sehingga tidak sedikit diantara masyarakat yang mengaku mual mencium bau “tengik” asap dari sampah yang terbakar, batuk-batuk hingga mengalami sesak nafas.

“Kita sedang tangani, kita turunkan blangwir dari Damkar Cilegon ada 4 unit, KS dan Posco 2 unit, dari Pelindo juga ada. Itu disebar di masing-masing titik,” ujar Kepala DLHK Kota Cilegon, Ujang Iing, saat ditemui di lokasi kebakaran.

Ia juga menjelaskan sumber air yang diambil untuk memadamkan titik api yang berada di bawah lapisan sampah tebal tersebut.

Sekda ramadhan

“Untuk suplay air ada 7. Perkim 3, kita 1, kemudian Pertanian 1, dan KIEC 2. Kita optimalkan di PDAM. Mekanisme Danru Damkar, sampah digaruk kemudian disiram pakai air supaya masuk ke dalam,” jelasnya.

Saat disinggung lamanya waktu pemadaman, Iing beralasan karena kesulitan terkendala cuaca.

“Angin besar dan panas, jadi agak repot. Kita juga sudah laporkan ke LH provinsi sudah kita laporkan agar membantu,” ujarnya.

Namun saat ditanyakan hingga kapan pemadaman bisa dilakukan Iing tidak bisa memastikan kapan bara dan api bisa dipadamkan.

“Ya itu tadi, kita masih terhambat ada titik api di bawah. Makanya kita urai supaya keluar apinya, dikasih air,” tandasnya. (*/Ilung)

Honda