Tanggap Bencana, Pemkot Cilegon Akan Segera Menggelar Tsunami Drill

 

CILEGON – Terkait berita yang beredar di masyarakat mengenai tsunami 8 meter di Selat Sunda saat Nataru, Pemerintah Kota Cilegon menggelar rapat mitigasi bencana bersama Badan, Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta pelaku industri di Kota Cilegon.

Rapat ini membahas antisipasi dari beberapa industri kimia agar tidak gagap bencana, karena yang di khawatirkan adalah dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam terhadap industri tersebut.

Walikota Cilegon Helldy Agustian mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada mengenai bencana yang mungkin terjadi.

“Saya ingatkan tidak ada bahasa prediksi yang ada hanyalah bahasa potensi, jadi prediksi dengan potensi pastinya berbeda. Jadi ini kewaspadaan wajib, tetapi bukan ketakutan sehingga menjadi berlebihan,” ujar Helldy usai rapat di Ruang Rapat Walikota, Selasa (7/12/2021).

Kartini dprd serang

Helldy turut menyoroti informasi yang beredar di masyarakat, dan akhir akhir ini ditemukan terdapat informasi yang belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu BMKG menyediakan aplikasi untuk mendeteksi tsunami yaitu real time earthquake, agar masyarakat tidak terpancing berita hoax.

“Di laut kita memang kemarin hujan terus menerus, mengakibatkan tadi ada berita-berita hoax yang artinya Merak ini segala macam, kami sudah crosscheck dan yang lainnya itu berita tidak benar. Jadi jangan langsung itu di share-share kepada masyarakat, cari kebenarannya terlebih dahulu,” tutur Helldy.

Dalam rangka tanggap bencana Pemerintah Kota Cilegon juga rencananya di tanggal 22 Desember nanti akan melakukan Tsunami Drill atau simulasi latihan evakuasi tsunami skala penuh (full scale)

“Tanggal 22 sudah akan dilakukan oleh teman-teman dari daerah Ciwandan, kami berharap di wilayah Citangkil, di wilayah Merak juga melakukan hal yang sama. Agar kami bisa melihat secara keseluruhan ini ada kepentingan bersama, kepentingan masyarakat Cilegon” ujarnya.

“Dilakukan Tsunami Drill agar kami bisa menentukan, menemukan titik-titik nanti dalam rangka investigasi, evaluasi, terus kemudian tempat-tempat yang cocok nanti dibikin evakuasi” imbuhnya.

“Artinya dengan seperti ini baru kita tau secara keseluruhan, jadi otomatis kita juga sudah akan membuat struktur atau bagan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa gitu, ini juga harus segera dibentuk. Selama ini kan kita melihat bahwa sudah ada mungkin secara perwalian tapi itu validasinya harus kita lakukan lagi. Selama ini Cilegon sudah dibentuk, tapi kita mau memvalidasi itu tadi, intinya itu,” pungkas Helldy. (*/Selly)

Polda