Tanggapi Sekretaris GMNI Cilegon Terkait “Ajakan Duel” Silmy Karim vs Isbat, PPMC Sebut Gagal Paham
CILEGON – Aktivis Cilegon Isbatullah Alibasja melayangkan aksi di media sosialnya yang menantang secara terbuka untuk Boxing Fight atau adu jotos dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim.
“Aksi genit” Isbat itu ditulis di akun facebooknya, Selasa 7 Juni 2022, sekaligus juga postingan gambar poster berwajah dirinya dengan Silmy Karim.
Sekretaris DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cilegon, Ihwan Muslim, menilai aksi Isbat di media sosial tersebut mencerminkan sikap kritik yang tidak benar di negara demokrasi ini.
“Tak seharusnya Kang Isbat menuliskan status yang membuat kami selaku aktivis muda di Kota Cilegon merasa pola tersebut tidak mendidik generasi muda dan bukan menjadi solusi dari rangkaian dialektika,” ujar Ihwan Muslim melalui rilis tertulis, Kamis (9/6/2022).
Menanggapi kritikan dari Sekretaris GMNI, Mahendra Seftiyansah dari PPMC angkat bicara.
“Pamflet boxing fight antara Isbatullah vs Silmy Karim adalah sebuah satire, ini yang gagal dipahami oleh Sekretaris GMNI Cilegon. Kenapa tantangan boxing fight itu dibuat? Karena rupanya Silmy karim tidak cukup punya keberanian untuk melakukan “Mind Duel” melawan Isbat,” ujar Mahendra Seftiyansah dalam pers rilisnya, Kamis, (9/6/2022).
Ia menambahkan ajakan kepada Dirut Krakatau Steel untuk bertarung gagasan, bersilat argumen serta gugat menggugat data terkait kondisi KS beserta seluruh persoalan turunannya tidak pernah direspon oleh Silmy Karim.
“Kalau diajak berdebat tidak mau, yah siapa tahu diajak olah tubuh dalam hal ini bertinju dia mau,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menambahkan syarat utama kritik terhadap pejabat atau badan publik itu adalah bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, lalu memiliki validasi data dan keakuratan peristiwa.
“Dan saya rasa bung ihwan (Sekretaris GMNI Cilegon) tidak perlu berpikir bahwa metodologi kritik kang isbat itu tidak mendidik, karena yg tidak mendidik itu adalah ketika ada ribuan buruh dipecat, ketika ada ratusan pedagang kecil tergusur oleh pagar krakatau steel dan ketika ada ratusan orang tua jadi korban investasi bodong Primer Koperasi Krakatau Steel (Primkokas) kita lebih memilih kumpul-kumpul di rumah makan enak bersama anak-istri dari pada ada bersama mereka di garis juang,” pungkasnya. (*/Rizal)