CILEGON – Seiring dengan berkurangnya lapangan sepakbola di Kota Cilegon akibat imbas dari pembangunan. Ternyata berimbas juga dengan semakin berkurangnya tim-tim sepakbola di Perkampungan yang ada di Cilegon.
Sehingga, selain sudah semakin jarang adanya kompetisi Antar Kampung (Tarkam) yang dulu ramai dan menjadi kebanggaan masyarakat, ternyata hal ini juga membuat tim sepakbola yang masih eksis kesulitan mencari lawan sparing atau pertandingan persahabatan dengan tim lain, untuk mengukur capaian dari latihan yang mereka lakukan.
Seperti tim atau Persatuan Sepakbola (PS) Jaya Utama, Kampung Palas, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon ini. Mereka harus menyeberangi lautan ke Provinsi Lampung, untuk melakukan pertandingan persahabatan.
Para pemain dan offisial PS Jaya Utama pada Minggu (22/7/2018) sekiar pukul 07.00 WIB sudah berangkat dengan kapal Ferry di Pelabuhan Merak, untuk memenuhi undangan pertandingan persahabatan dari PS. Perseka, tim sepakbola di Desa Baru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
“Karena cari lawan sparing di Cilegon sulit, sudah jarang yang masih aktif. Entah nggak ada regenerasi pemain atau emang lapangan sepakbolanya sudah kegusur. Kebetulan kita dapat undangan dari Lampung, ya temen-temen langsung semangat berangkat dua tim sekaligus, yang senior sama yang remaja,” kata Pelatih PS Jaya Utama, Hazmi Akbar, kepada faktabanten.co.id.
Bahkan, menurut Hazmi, dalam pertandingan tersebut, tim senior PS Jaya Utama menang 2-1, melalui gol yang di cetak Zaky dan Subari. Sementara satu gol balasan PS Perseka dicetak oleh Husin.
“Ini bukan soal menang kalahnya, tapi kita bisa main sepakbola sekaligus silaturahmi dengan pemain Lampung. Untuk biaya transport dari kantong masing-masing pemain kita,” terangnya.
Selain itu, Hazmi juga berharap tersedianya lapangan sepakbola di setiap kelurahan di Kota Cilegon untuk anak-anak dan para remaja bisa mengembangkan talenta dan skill sepakbolanya.
“Harus ada lapangan buat latihan, harapan saya sih kembali digelar kompetisi sepakbola antar kelurahan di Cilegon seperti waktu masih ada Pak Iman Ariyadi,” harapnya.
Ada suatu hal yang sepertinya harus dibenahi memang, ketika masyarakat Cilegon berharap persepakbolaan di Cilegon bisa berprestasi. Mengingat animo masyarakat yang begitu tinggi terhadap olahraga yang paling poluler di dunia ini.
Apalagi bila melihat perhelatan Piala Dunia 2018 lalu, bukan saja menjadi demam bola pada masyarakat bawah, bahkan Plt Walikota Cilegon hingga beberapa kalangan politisi ikut menyelenggarakan nonton bareng. Namun, kenapa lapangan, tim dan prestasi sepakbola di Cilegon terus menurun, terus dibiarkan ya? (***)