UMKM di Bulakan Cilegon Dilatih Pengemasan Produk Makanan

Sankyu

CILEGON – Pemerintah Kelurahan Bulakan bekerjasama dengan Pusat Inkubator Wirausaha dan Klinik UMKM (PIWKU) Kota Cilegon menggelar Pelatihan Pengemasan Makanan terhadap masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Rabu (13/12/2017).

Dalam acara yang diikuti oleh 20 pelaku UMKM yang berada di Kelurahan Bulakan itu, tampak hadir Nano Sukardi, Lurah Bulakan, Direktur PIWKU Laura Irawati beserta jajarannya dan ketua Komisi I DPRD Cilegon, Subhi.

“Upaya untuk meningkatkan SDM kepada para pelaku UMKM, ada pelatihan komputer untuk pemuda, ada banyak dan hari ini fokus kita untuk kuliner dengan membekali pelatihan kemasan, label dan permodalan untuk berbagai macam bentuk makanan khas daerah khususnya dari Bulakan. Ini sudah rangkaian ketiga kita kerjasama dengan ibu Laura. Dan Kelurahan Bulakan yang dijadikan percontohan sentra produk kuliner di Cilegon,” ujar Nano Sukardi, Lurah Bulakan kepada faktabanten.co.id di sela acara.

Kegiatan daripada para pelaku UMKM kuliner ini juga mendapat dukungan dari Subhi, anggota DPRD Cilegon yang berasal dari Bulakan ini juga secara simbolis memberikan bantuan mesin press untuk kemasan produk kuliner.

Sekda ramadhan

“Saya merespon dari semangat ibu-ibu yang dikomandoi ibu Laura ini, kami juga memberi support kepada para pelaku UMKM ini supaya ada peningkatan ada pengembangan sampai marketingnya. Dan tentu ini menjadi suatu harapan kami sebagai wakil rakyat agar pelaku usaha ini semakin baik. Siler, mesin press sebagai supaya mereka bisa semangat meningkatkan produk usahanya,” kata Subhi.

Sementara, Direktur Umum PIWKU Cilegon Laura Irawati, mengatakan, peran UMKM sebagai salah satu solusi tingginya angka pengangguran di Kota Cilegon.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk. Saya kira UMKM ini memiliki peran penting disaat pengangguran di Cilegon sangat tinggi. Semoga dengan kehadiran pak dewan Subhi yang melihat antusiasnya pelaku usaha di lapangan, melalui regulasinya pemerintah bisa memiliki program-program untuk UMKM,” terangnya.

Selain itu, untuk permodalan pihaknya ingin keberadaan industri Cilegon bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk bisa mengembangkan UMKM.

“Untuk permodalan yang kita berikan ini dari CSR industri, karena kita ingin keberadaan industri ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Yang sudah berjalan baik itu dari PKBL KS. Dan untuk industri lain tahun depan akan kita kejar lagi. Modal tahap awal kita berikan 3 juta, syaratnya mudah hanya bukti usahanya dan tanpa anggunan. Dan untuk marketing kita akan kerjasama dengan Pemkot Cilegon dengan berbagai program dan event,” tandasnya. (*/Ilung)

Honda