CILEGON – Beredar kabar mengejutkan di kalangan pegawai Pemerintah Kota Cilegon, Jumat (13/11/2020) kemarin, Tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba mendatangi ruang Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Cilegon.
Sejumlah kendaraan Plat B yang diduga kendaraan Tim KPK mulai datang ke Pemkot Cilegon sekitar Pukul 12.00 an, usai waktu Shalat Jumat, dan langsung memasuki kantor ULP. Tim KPK keluar dari ruangan ULP, dengan membawa berkas dokumen.
Tim KPK nampaknya bergerak cepat, usai membawa dokumen langsung bergegas meninggalkan kantor Pemkot Cilegon. Wartawan mendapati info tersebut dari sejumlah pegawai di ULP Cilegon, setelah Tim dari KPK meninggalkan kantor ULP.
Salah seorang pegawai ULP BPBJ Cilegon yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kedatangan Tim KPK dan membawa sejumlah berkas atau dokumen proyek dari kantor ULP.
“Iya (benar) setelah Jumat,” ujarnya singkat.
Selain kedatangan Tim KPK yang memeriksa dokumen ULP, terbaru juga dikabarkan bahwa ada sebanyak 12 pegawai fungsional anggota Pokja dan pejabat di ULP BPBJ Cilegon yang menyatakan mengundurkan diri pada Jumat (13/11/2020) kemarin.
Sebelumnya juga secara mendadak Kamis (12/11/2020), terjadi rotasi/mutasi terhadap 4 (empat) orang pegawai anggota Pokja di ULP/BPBJ, yang berimbas pada dibatalkannya proses lelang salah satu proyek di Pemkot Cilegon, yakni Rehabilitasi Gedung Plaza Mandiri atau eks Matahari Lama.
Pembatalan proses lelang proyek ini dinilai janggal, karena tahapannya sudah hampir selesai dan sudah ada pemenang lelang. Bahkan pada Beranda Informasi Tender website LPSE, sudah diumumkan perusahaan sebagai pemenang lelangnya. Namun tiba-tiba dengan alasan adanya rotasi pejabat Pokja ULP/BPBJ Kota Cilegon, lelang dinyatakan batal.
Sementara itu, Kepala ULP BPBJ Cilegon, Mariano, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Namun menurut kabar yang beredar di kalangan pegawai Pemkot Cilegon, pemeriksaan Tim KPK pada kantor ULP BPBJ tersebut, guna mengumpulkan dokumen yang diduga terkait penyelidikan kasus korupsi proyek Jalan Lingkar Utara (JLU) dan sejumlah proyek lainnya di Pemkot Cilegon. (*/Red/Rizal)