CILEGON – Walikota Cilegon, Robinsar, menegaskan bahwa rotasi dan mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon dipastikan bebas dari praktik jual beli jabatan.
Komitmen itu disampaikan, mengingat dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rotasi dan mutasi jabatan eselon II yang direncanakan berlangsung pada minggu kedua September.
“ASN di Pemkot Cilegon perlu tahu, dalam waktu dekat akan ada mutasi dan rotasi. Pesan saya, tidak ada jual-beli jabatan. Jangan sampai ada yang tertipu. Kalau ada yang mengatasnamakan saya atau wakil wali kota untuk meminta uang demi jabatan, itu bohong. Tidak ada hal seperti itu,” tegas Robinsar, Kamis, (4/9/2025).
Menurutnya, proses rotasi dan mutasi dilakukan secara bertahap agar berjalan lebih fokus dan tanpa kegaduhan.
Tahapan awal akan dimulai dengan tes wawancara untuk pejabat eselon II oleh tim panitia seleksi (Pansel).
“Yang pasti bulan depan eselon II sudah mulai wawancara dengan tim Pansel, baru setelah itu dilakukan bertahap untuk jabatan lainnya,” ujarnya.
Robinsar menjelaskan, setelah penempatan pejabat pada posisi baru, kekosongan jabatan akan diisi melalui mekanisme open bidding.
Langkah itu dilakukan untuk menjamin proses pengisian jabatan tetap profesional dan transparan.
“Jadi, kalau ada posisi yang kosong, bisa saja sementara diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Jika sudah siap, maka akan dibuka open bidding untuk jabatan tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan, rotasi juga dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja dan potensi ASN.
Pejabat yang dinilai memiliki performa baik dapat ditempatkan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membutuhkan tantangan lebih besar.
“Kalau ada ASN yang bagus di OPD A, bisa saja dipindah ke OPD B yang lebih menantang agar lebih berimprovisasi. Semua dilakukan secara profesional sesuai kebutuhan organisasi,” pungkasnya.(*/Nandi).
