CILEGON – Hearing antara warga korban banjir Ciwandan dengan Pemkot Cilegon dan beberapa perusahaan berlangsung pada Selasa (13/1/2018) di gedung DPRD Kota Cilegon.
Warga menilai, problem banjir merupakan problem klasik yang tak kunjung usai. Pasalnya, pembahasan banjir dengan wakil rakyat, pemkot dan industri sudah dilaksanakan sejak tahun 2014. Pembahasanya sama seperti sekarang namun realisasinya tak kunjung dilaksanakan.
“Klasik, dulu juga dibahas. Tapi terbukti tidak ada realisasi sampai sekarang. Itu empat tahun lalu,” ujar Miftahul Iman, Ketua Karang Taruna Kelurahan Kubangsari.
Ia mengkhawatirkan, hearing ini hanya menggugurkan kewajiban saja. Tanpa realisasi kongkret.
“Makannya kami bawa lembaran surat untuk ditandatangani oleh perusahaan agar bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah. Kalau nggak ada hitam di atas kertas takutnya mereka abai lagi,” ungkap Iman.
Ia menuntut agar penyelesaian masalah ini cepat terealisasi. Anggota dewan didesak harus mengawal sesuai tupoksinya. (*/Cholis)
