CILEGON – Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon, yang menjadi ikon Kota Cilegon sempat gelap gulita selama beberapa hari akibat listrik yang disegel PLN karena keterlambatan pembayaran.
Namun, kejadian ini berakhir cepat setelah salah seorang warga dan beberapa teman-temannya kebetulan mampir untuk Shalat Isya dan melihat langsung kondisi masjid yang gelap.
Warga tersebut bernama Erwin Ardiansyah. Saat diwawancarai Fakta Banten, dirinya menceritakan kejadian tersebut.
“Saya dan teman-teman mau Shalat Isya di Masjid Agung Nurul Ikhlas. Sampai di lokasi, kami melihat masjid gelap, lampu mati. Setelah tanya ke pengurus, ternyata listriknya disegel PLN karena telat bayar tiga hari,” ujar Erwin, Selasa (28/1/2025).
Melihat kondisi ini, Erwin dan teman-temannya berinisiatif menghubungi Walikota Cilegon terpilih, Robinsar, untuk meminta bantuan.
“Kami coba komunikasi dengan Juragan (sapaan untuk Robinsar), meminta bantuan agar listrik masjid bisa segera menyala. Alhamdulillah, beliau langsung merespons baik dan bersedia membayar tagihannya,” lanjutnya.
Tak lama setelah pembayaran dilakukan, listrik kembali menyala.
“Setelah masjid terang lagi, saya langsung lapor ke Pak Walikota terpilih soal penyegelan KWH listrik ini. Dan kemudian, penyegelan KWH dibuka oleh pihak PLN,” kata Erwin.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan informasi dalam surat resmi dari PLN yang beredar, listrik Masjid Agung Kota Cilegon diputus sementara sejak 21 Januari 2025.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ardiansyah, Manajer PLN ULP Cilegon. Dalam surat itu dijelaskan bahwa jumlah tunggakan sebesar Rp3.271.860, ditambah biaya keterlambatan Rp100.000, belum termasuk biaya administrasi.
PLN juga menyatakan bahwa jika tunggakan tidak dilunasi dalam waktu 60 hari sejak tanggal pemutusan, instalasi listrik di masjid akan dibongkar sepenuhnya. (*/Hery)
