Warga Suralaya Keluhkan Pembangunan Unit 9 & 10 PLTU Indonesia Power
CILEGON – Proyek pembangunan Unit 9 dan 10 pembangkit listrik milik PT Indonesia Power yang sudah mulai tahap konstruksi, saat ini masih dikeluhkan oleh warga Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Sebagian warga merasa kurang nyaman akibat aktivitas pembangunan tersebut, yang mulai menimbulkan polusi debu dan kerusakan lingkungan.
Seperti dikatakan oleh Imam, warga sekitar yang merasa di lingkungannya banyak terjadi perubahan dan menyebabkan polusi udara dengan adanya mega proyek milik perusahaan listrik nasional itu.
“Lihat saja bukit itu kang habis dikeruk untuk nguruk laut, Jalan menuju ke Pengobelan juga seperti di film ‘Lord Of The Ring’ aja tuh. Terus polusi udara juga kang, banyak debu berterbangan. Emangnya boleh tah gunung dibabat terus untuk menguruk laut seperti gitu?” keluhnya.
Selain itu, keluhan juga diutarakan oleh pemancing Cilegon, yang menganggap akibat proyek itu menyebabkan kerusakan laut dan sedikitnya ikan.
“Sejak ada reklamasi itu hasil tangkapan ikan makin sedikit, mungkin rusaknya terumbu karang dan membunuh biota laut lainnya. Kalau hujan juga jalan raya Merak-Bojonegar yang dilalui kendaraan proyek jadi becek dan licin yang bisa membahayakan pengendara yang melintas,” terangnya.
Sementara Ketua DPC HNSI Kota Cilegon, Yayan Hambali, juga mengaku proyek tersebut memberikan dampak negatif untuk nelayan sekitar. HNSI dalam waktu dekat ini juga akan segera menemui pihak PT Indonesia Power untuk menyampaikan aspirasi dari nelayan.
“Terkait tempat relokasi pangkalan nelayan Suralaya memang saya juga kurang puas itu kang, katanya (material) dari batu semua ternyata banyak juga yang berupa tanah, sehingga dikhawatirkan bisa larut oleh air laut,” ujar Yayan melalui telepon selulernya, Minggu (3/12/2017).
Yayan berharap keberadaan proyek tersebut tidak menghilangkan tradisi ekonomi masyarakat lokal yang biasa mencari penghasilan dari melaut.
“Kita juga sedang berupaya mendirikan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di pangkalan Suralaya. Jadi kita akan coba datangi pihak IP untuk membahas ini,” tandasnya. (*/Ilung)