Ibu Aminah, Mandiri dan Tetap Eksis dengan Singkong di Wilayah Industri

Dprd

CILEGON – Sungguh inspiratif usaha rumahan yang digeluti oleh Ibu bernama Aminah ini, warga yang tinggal di wilayah industri di Kecamatan Ciwandan, Kita Cilegon, tepatnya Link Temugiring RT 04/01, Kelurahan Banjarnegara.

Ibu Aminah mampu membangun ekonomi rumah tangganya secara mandiri tanpa bergantung dengan hiruk pikuk industrialisasi di sekitar pemukimanya. Usahanya mengolah singkong menjadi berbagai produk makanan tradisional yang sudah langka, seperti getuk, kripik dan ogog atau unti ini, mampu dijalaninya secara tekun hingga saat ini.

Semakin banyaknya pesanan, membuat usaha Ibu beranak enam ini membutuhkan hingga dua kwintal singkong dalam setiap pekannya untuk produksi.

Namun karena semakin berkurangnya lahan pertanian di Cilegon khususnya Ciwandan yang semakin padat industri dan tambang, Ibu Aminah membeli singkong sebagai bahan baku usahanya ini sampai ke wilayah Cirunteun, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.

“Singkongnya dapat beli, disini (Cilegon – red) mah udah jarang kang belinya ke Anyer tonggoh, Cirunteun. Suami sih yang beli kesana. Seminggu sekwintal lebih sampai dua kwintal kalau lagi banyak pesanan kripik,” kata Aminah, saat ditemui faktabanten.co.id di rumahnya Kamis (14/12/2017) siang.

Sankyu rsud mtq

Selain menjual produk olahan singkong dengan harga yang relatif murah, Ibu Aminah yang melakoni usahanya berdua dengan suaminya ini juga menjual singkong mentah yang digelar di depan rumahnya. Selain singkong Bu Aminah juga menjual kelapa.

Dede pcm hut

“Kalau kripik kita jual sekilonya 20 ribu, ada juga yang kita bikin kemasan kecil kita jual ke warung Rp 800, orang warung jualnya Rp 1000. Kita juga menjual singkongnya saja Rp 10.000 per 3 kilo-nya,” terang dia.

Namun sayangnya, Ibu Aminah yang merintis usahanya dari nol dan hingga kini sudah dilakoni bertahun-tahun ini, tanpa pernah sekalipun mendapat pelatihan kemasan produk, marketing maupun bantuan permodalan dari pihak pemerintah.

“Usaha ini udah tahunan kang, dari awal sampai sekarang juga belum pernah (dapat bantuan) kang, mesin giling ini juga dapat nabung sedikit-sedikit, ya Alhamdulillah kebeli juga,” tutupnya.

Tak diragukan lagi, prospek bisnis singkong dan hasil olahannya di Kota industri seperti Cilegon ini sangat cerah karena merupakan wilayah perkotaan yang berada di sekitar tempat wisata seperti Anyer.

Paling tidak ada dua alasan bisnis kuliner yang berbasis usaha pertanian khususnya singkong ini masih punya prospek bisnis yang sangat baik. Pertama, budidaya dari pembibitan singkong hingga pada proses pengolahannya yang tidak begitu rumit. Singkong bisa tumbuh di banyak jenis lahan.

Kedua, kebutuhan konsumen akan singkong diprediksi terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Kebutuhan karena semakin banyaknya penduduk di Cilegon sementara lahan pertanian di Cilegon semakin menyempit tergusur oleh pabrik, perumahan dan pertambangan. (*/Ilung)

Bank bnten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien