Wisuda 29 Para Juara, Sekolah Instantama Cilegon Didik Murid Sesuai Bakat
CILEGON – Sekolah Insantama Cilegon melakukan prosesi wisuda 29 anak didiknya di Greenotel Cilegon, Kamis 25 Mei 2017.
Sekolah dengan jargon para juara ini berhasil meluluskan anak didiknya sesuai dengan standar Kurikulum Kepribadian Islam, Tsaqofah Islam dan Ilmu Kehidupan.
Ketua Yayasan Pesona Insantama Cilegon Trisno Yuwono mengatakan, sebagai gerbang pertama pendidikan dasar formal, SDIT Insantama berkhidmat mendidik generasi para juara memiliki kepribadian tangguh berbasis aqidah Islam.
“Dengan menerapkan sistem pendidikan Islam terpadu, SDIT Insantama memadukan tiga keterpaduan pendidikan. Keterpaduan substansi kurikulum berarti memadukan aspek tsaqofah Islam,” kata Trisno.
Lebih lanjut Trisno mengatakan kurikulum juga dipadukan pada pembentukan syakhsiyah Islam, dan ilmu kehidupan (saintek).
“Keterpaduan proses pendidikan berarti memadukan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik yang diramu dalam pembelajaran. Lebih dari itu, keterpaduan peran pendidikan yang dilakukan melalui kerjasama antara orang tua , sekolah, dan adaptasi lingkungan pesantren,” kata Trisno.
Tujuan paduan kurikulum ini, lanjut Trisno merupakan konsekuensi keimanan seorang muslim dalam seluruh aktivitas kesehariaan anak-anak.
“Anak-anak sudah tidak lagi disuruh solat, karena sudah sadar dengan kewajibannya. Bahkan tahajud dan puasa sunah sudah bisa diaplikasikan dalam keseharian mereka,” kata Trisno.
Sementara Kepala SDIT Insamtama Cilegon, Ajat Sudrajat mengatakan, anak didik memiliki potensi kecerdasan masing-masing. Dengan sistem pendidikan sang juara, Insantama lebih mengedepankan mengembangan kemampuan kecerdasan anak masing-masing dan tidak terpaku dengan sistem nilai.
“Kita mengembangkan kecerdasan majemuk. Jadi jika nilai Matematika jeblok itu bukan petaka, tapi dilihat dari segi kecerdasan lainnya, seperti cerdas menggambar, cerdas berbicara, cerdas dalam olahraga, dan spesifikasi kecerdasan lainnya,” kata Ajat.
Sekolah dengan sistem sistem full day ini setiap tahun menyelenggarakan Lomba Kreativitas Siswa untuk mengetahui kecerdasan sesuai dengan kemampuan anak-anak.
“Kita tentu saja menginginkan pendidikan yang terbaik. Sehingga orang tua juga puas, karena kita mendidik sesuai dengan sasaran, yaitu anak yang berkarakter Islami dan kelak menjadi pemimpin amanah,” kata Ajat. (*)
Penulis: Rama S Rachmat.