PPKM Darurat, HIPPI Banten: Susah tapi Pasrah

CILEGON – Wacana Perpanjangan PPKM Darurat yang disampaikan Menteri Keuangan dalam rapat kerja bersama Banggar (Badan Anggaran) DPR pada 12 Juli 2021 membuat pengusaha semakin dilematis. Kondisi ini sangat berat bagi pelaku usaha terlebih sektor nonesensial dan kritikal yang diharuskan tutup selama PPKM Darurat.

Ketua DPD HIPPI Banten Syaiful Bahri mengatakan jika memang diperpanjang akan mengakibatkan cash flow semakin sekarat sedangkan peluang mendapatkan omzet dan profit tidak pasti, pengusaha akan sangat tertekan, untuk bertahan saja susah apalagi untuk bangkit karena marketnya terbatas, sehingga akan menambah beban kas pengusaha yang harus mengeluarkan biaya operasional sedangkan pemasukan tidak ada.

“Jika PPKM Darurat ini benar-benar diperpanjang, akan terjadi tiga konsekuensi, ada yang mampu bertahan dengan ngos ngosan, ada kemungkinan melakukan rasionalisasi dengan PHK dan merumahkan karyawan. Bahkan paling ekstrem menutup usahanya, tapi semua akan kembali ke daya tahan masing-masing sektor usaha, ini sampai tanggal 20 Juli aja udah sangat berat, apalagi diperpanjang, kita susah tapi pasrah,” kata Saiful Bahri kepada Fakta Banten, saat ditemui di kantorny, Jumat, (16/7/2021).

Ia juga mengatakan dalam kondisi seperti ini pengusaha tidak ada pilihan lain kecuali mendukung sepenuhnya kebijakan ini untuk mengendalikan dan menekan penyebaran covid-19 yang angkanya masih tinggi dan mengkhawatirkan.

“Untuk mengantisipasi hal hal yang sangat tidak diinginkan, kami dari HIPPI Banten sudah berkomunikasi dengan HIPPI Pusat untuk mendorong pemerintah melakukan kebijakan kebijakan yang dapat menolong beban pengusaha, seperti implementasi berbagai kebijakan stimulus, relaksasi, insentif, keringanan pajak dan kebijakan lainnya, agar pengusaha terus bertahan dari kondisi ini,” ujarnya.

Lanjutnya, jika covid masih berkepanjangan dan tidak ada kepastian, perlahan dan pasti akan banyak pengusaha yang tumbang khususnya pelaku UMKM yang sangat rentan dengan kondisi ini. Perpanjangan PPKM darurat ini juga akan sangat berdampak terhadap perlambatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintah dan pengusaha harus melakukan sinergi yang baik untuk mengahadapi masalah ini, jangan sampai menjadi polemik yang berkepanjangan, karena memang keadaan sudah sangat sulit. Income kita bukan hanya berkurang tapi stop, ketidakadaan income ini mengakibatkan pengusaha sulit untuk bertahan,” ungkapnya

Ia juga mengajak kepada seluruh pengusaha, masyarakat dan pemerintah agar berdampingan menghadapi keadaan yang sedang berlangsung. Ia berharap kepada pemerintah agar melakukan kerja sama dengan perusahaan perusahaan yang berbentuk CSR dan mengarahkan agar tepat sasaran, setidaknya untuk bahan makanan sehari hari bagi masyarakat.

“Dalam kondisi seperti ini, saya menghimbau jangan selalu mencari siapa yang salah, siapa yang harus bertanggung jawab, semuanya harus terlibat, saya percaya dengan ikhtiar. Masyarakat berikhtiar untuk menerapkan peraturan yang ada seperti vaksin, menggunakan protokol kesehatan yang baik. Begitupun pemerintah, harus sama sama berupaya mencarikan solusi untuk pengusaha dan masyarakat, kita lebih baik berdampingan daripada saling tuding mencari siapa yang salah, karena kondisi ini adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (*/Ihsan)

Honda