5 Masukan Menohok Akademisi untuk Komisi Informasi Banten

SERANG – Akademisi Untirta, Ikhsan Ahmad menyebut masih banyak hambatan informasi yang dirasakan publik Banten. Hambatan terbesar kata dia ada di birokrasi, khususnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Ia mengungkapkan, bahwa Pemprov Banten belum seutuhnya menganggap informasi sebagai kebutuhan dasar dari masyarakat. Melainkan hanya sebatas prosedural belaka.

Hal ini terungkap saat Ikhsan menyampaikan materi pada diskusi yang digelar oleh Komisi Informasi (KI) Provinsi Banten dengan media di Aula Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (8/11/2021).

Setidaknya menurut dia, ada 5 indikator keberhasilan informasi publik di Banten. 5 indikator ini juga bisa menjadi masukan untuk KI Provinsi Banten dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Pertama Critical Thingking. Kompetensi berfikir kritis bagi dia dipandang perlu, sebagaimana berkaitan dengan cara memperoleh suatu informasi.

KPU Cilegon Calon Nomor Urut

“Informasi harus menjadi potensi kompetensi analisis di atas kemampuan mengingat, memehami, dan menerapkan,” katanya.

Kedua Communication. Keterampilan untuk menyampaikan informasi secara jelas, singkat dan padat adalah skema yang tepat untuk KI lakukan dan sampaikan kepada badan publik.

“KI membuka ruang informasi seluas-luasnya,” sebutnya.

Kemudian yang ketiga adalah Collaboration. Di mana, kemampuan menciptakan sinergi dan kerjasama merupakan wujud untuk menciptakan value informasi

“KI menjadi pioneer dalam menghargai perbedaan pendapat,” ucapnya.

Selanjutnya yang keempat Creativity. Kemampuan untuk berkreasi dan menciptakan sesuatu menjadi alasan kerja-kerja lembaga publik agar informasi menjadi jalan untuk berfikir.

Yang terakhir yaitu Character. Dengan karakter yang khas kata Ikhsan, akan membentuk integritas, tanggungjawab, dan kepedulian, sehingga informasi pada banyak aktivitas lingkungan harus lebih dikenalkan. (*/Faqih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien