Andika: Iklim Investasi di Banten Kondusif
SERANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mendampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam peletakan batu pertama perluasan PT Cabot Indonesia di Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon (Kamis, 21/11).
“Perluasan pabrik PT Cabot Indonesia menunjukkan kepercayaan investor asing di Provinsi Banten untuk berinvestasi masih sangat tinggi,” ungkapnya.
“Mewakili Pemprov Banten saya ucapkan terima kasih kepada PT Cabot Indonesia yang melakukan peletakkan batu pertama untuk perluasan pabriknya,” tambah Wagub Andika.
Dengan perluasan produksi PT Cabot Indonesia ini juga, kata Andika, diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih bagi pengembangan industri ban, produk karet, dan industri otomotif nasional di Indonesia. Peningkatan ketersediaan bahan baku serta penggunaan komponen dalam negeri dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor carbon black.
Dikatakan, dengan perluasan produksi PT Cabot Indonesia akan memacu industri hilir serta semakin menumbuhkan kepercayaan dan persepsi dunia usaha, baik dari dalam maupun luar negeri terhadap iklim investasi di Provinsi Banten yang semakin aman, dan kondusif.
“Sektor industri di Provinsi Banten merupakan sektor utama penggerak pekonomian daerah, dengan kontribusi terhadap PDRB sektor industri pengolahan tahun 2018 sebesar 31,2 %. Sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri (RPIP) Provinsi Banten 2019- 2039, Banten memiliki 10 produk unggulan daerah di antaranya industri kimia, logam, alas kaki, yang juga menjadi industri unggulan nasional,” jelasnya.
Lebih jauh Andika menjelaskan, berdasarkan struktur penyerapan tenaga kerja pada sektor industri mencapai 33 persen, yang menandakan bahwa mata pencaharian penduduk yang ada di Provinsi Banten pada sektor ini cukup signifikan. Namun, pada sisi lain Banten masih menghadapi permasalahan Tingkat Pengangguran Tebuka (TPT).
Dijelaskan, sebagai provinsi yang memiliki kegiatan usaha industri yang cukup besar rencana tata ruang teralokasikan wilayah peruntukan industri seluas 53.945 hektare, di antaranya berupa 19 kawasan industri.
“Ke depan diharapkan investasi sektor industri yang baru agar diprioritaskan untuk menempati di kawasan industri,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya berharap proses perluasan kapasitas produksi Cabot dapat berjalan lancar dan cepat.
“Kami juga berharap agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen dan tenaga kerja dalam negeri,” ungkap Agus.
Untuk diketahui, dengan perluasan ini, PT Cabot Indonesia berencana menambah kapasitas produksi karbon hitam (carbon black) sekira 80.000 metrik ton. Proyek perluasan fasilitas produksi ini ditargetkan selesai pada tahun 2021. (*/Red)